Gaza, MINA – Louise Wateridge, Petugas Darurat untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza, menyatakan, lebih dari dua juta orang masih terjebak dalam kondisi yang mengerikan di Gaza, kehilangan kebutuhan dasar mereka.
Kantor Berita WAM melaporkan, Sabtu (21/12), Wateridge menekankan bahwa penduduk tidak dapat melarikan diri, menggambarkan situasi tersebut sebagai situasi di mana setiap kemungkinan rute mengarah pada kematian.
UNRWA melaporkan, kondisi cuaca yang memburuk dalam beberapa hari terakhir diperkirakan akan terus berlanjut. Meskipun demikian, badan tersebut terpaksa memprioritaskan makanan daripada bantuan tempat tinggal.
Persediaan yang ditujukan untuk Gaza telah ditahan di luar wilayah tersebut selama enam bulan, membuat UNRWA harus membuat pilihan yang sulit antara memberi makan orang atau menyediakan tempat tinggal bagi mereka.
Baca Juga: AWG Buka Donasi Bantuan Musim Dingin untuk Palestina
Sementara itu, Dana Darurat Anak-Anak Internasional PBB (UNICEF) menyatakan keprihatinan yang mendalam atas dampak krisis yang sedang berlangsung terhadap anak-anak di Gaza.
Kepala Komunikasi UNICEF di Gaza, Rosalia Bolin, menyatakan bahwa perang terhadap anak-anak menjadi pengingat yang jelas tentang tanggung jawab global untuk mengakhiri penderitaan mereka.
Bolin menyoroti, satu generasi anak-anak menanggung beban pelanggaran berat terhadap hak-hak mereka dan kehancuran masa depan mereka.
Bolin menggambarkan Gaza sebagai salah satu tempat yang paling memilukan bagi para pekerja kemanusiaan, di mana setiap upaya untuk menyelamatkan nyawa seorang anak dibayangi oleh kehancuran yang tak henti-hentinya.
Baca Juga: Oposisi Israel Tuduh Netanyahu Gagalkan Pertukaran Tawanan di Gaza
Selama lebih dari 14 bulan, anak-anak telah hidup di ambang bencana, dengan laporan lebih dari 14.500 anak tewas dan ribuan lainnya terluka.
UNICEF juga memperingatkan tentang situasi yang memburuk saat musim dingin tiba. Anak-anak di Gaza mengalami kondisi dingin dan lembap, banyak yang masih mengenakan pakaian musim panas dan berjalan tanpa alas kaki.
Bolin menambahkan, anak-anak terpaksa mengais-ngais puing-puing untuk mencari plastik guna membakarnya demi kehangatan, sementara penyakit menyebar di seluruh wilayah karena kurangnya layanan kesehatan dan serangan yang terus-menerus terhadap rumah sakit.[]
Baca Juga: Pejuang Al-Qassam Tembak Mati Perwira Israel
Mi’raj News Agency (MINA)