Gaza, 30 Jumadil Akhir 1436/19 April 2015 (MINA) – Wakil Utusan PBB untuk Timur Tengah, James Rawley, mengatakan tidak menemukan bukti apapun yang menunjukkan bahwa material bangunan yang masuk ke Gaza untuk memperbaiki rumah/bangunan, telah disalahgunakan untuk keperluan militer.
Pernyataan ini dikeluarkan menanggapi tuduhan Israel bahwa material bangunan yang masuk untuk rekonstruksi Gaza, telah disalahgunakan untuk membangun atau memperbaiki terowongan-terowongan dalam rangka perlawanan terhadap Israel. Stasiun radio “Suara Israel” berbahasa Ibrani mengutip pernyataan petinggi PBB itu.
Diakuinya bahwa di Gaza memang terdapat “pasar gelap” atau ilegal yang memperjual belikan material bangunan, akan tetapi material tersebut digunakan warga sipil untuk merenovasi bangunan-bangunan yang hancur oleh serangan Israel selama agresi militer terakhir.
Rawley juga mengatakan dalam wawancara itu, terdapat 16 ribu rumah yang hancur total selama agresi militer Israel yang akan direnovasi, tapi terhalang karena dana yang dijanjikan oleh negara/lembaga donor yang sudah menyatakan komitmen, belum juga tiba seperti yang diharapkan.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Pejabat tinggi PBB itu juga menyatakan, hubungan PBB dengan Israel berjalan baik terutama yang berkaitan dengan proyek rekontruksi Gaza, seraya menyeru Israel agar melakukan ikhtiar untuk mengakhiri blokade.
Terkait semakin memanasnya kondisi keamanan belakangan ini, Rawley mengatakan bahwa “hingga saat ini pembahasan antara perwakilan Hamas dan PBB terkait gencatan senjata jangka panjang belum juga berjalan”, seraya mengungkapkan keyakinanya permbahasan ini harus terus berlanjut dengan keikutsertaan otoritas Palestina.(L/K02/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya