Jenewa, MINA – PBB memperingatkan bahwa para migran yang dideportasi menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk, dengan kebutuhan mendesak akan tempat berlindung, makanan, dan bantuan medis.
Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) telah melaporkan bahwa pada bulan April saja, sekitar 280.000 migran Afghanistan diusir dari negara-negara tetangga, Iran dan Pakistan.
Khaama Press melaporkan pada hari Selasa (27/5) mengutip UNHCR, krisis yang semakin memburuk sedang berkembang di Afghanistan karena sejumlah besar pengungsi yang pulang menghadapi keadaan yang mengerikan.
Menurut laporan tersebut, banyak pengungsi yang kembali telah kehilangan semua harta benda mereka dan sekarang menghadapi masa depan yang tidak pasti dan berbahaya setelah kembali ke Afghanistan.
Baca Juga: Suhu Udara Saat Wukuf di Arafah Diperkirakan Capai 50 Derajat
Iran dan Pakistan telah menampung sekitar 5,25 juta migran Afghanistan selama bertahun-tahun, tetapi kedua negara tersebut saat ini bergulat dengan krisis ekonomi mereka sendiri, yang menyebabkan meningkatnya pengusiran.
Pengungsi yang kembali juga menghadapi ancaman keamanan yang signifikan dan pelanggaran hak asasi manusia di Afghanistan. Kelompok minoritas etnis dan agama, aktivis hak asasi manusia, dan jurnalis sangat rentan terhadap ancaman yang meningkat saat mereka kembali. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prabowo Dukung Papua Nugini Masuk ASEAN