New York, MINA – Majelis Umum PBB meminta untuk melanjutkan pertemuan puncak internasional tingkat tinggi tentang solusi dua negara pada tanggal 22 September mendatang.
“Ini untuk menghidupkan kembali proses yang ditangguhkan selama musim panas di tengah meningkatnya kekerasan di Timur Tengah,” pernyataan PBB pada Jumat (5/9). Arab News melaporkan.
Pernyataannya menyusul usulan Arab Saudi dan Prancis yang diadopsi meskipun ada keberatan keras dari Israel dan AS.
Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina awalnya diselenggarakan pada sidang ke-79 Majelis Umum, tetapi ditunda pada 30 Juli.
Baca Juga: Gabung Global Sumud, Warga AS Sampaikan Surat Terbuka untuk Presiden Trump
Konferensi tersebut sekarang akan dilanjutkan pada sidang ke-80 Majelis Umum, di tingkat kepala negara dan pemerintahan, yang menggarisbawahi perlunya dorongan internasional yang mendesak menuju perdamaian yang adil dan abadi antara Israel dan Palestina.
Berbicara sebelum pemungutan suara atas proposal tersebut, perwakilan Saudi untuk PBB, Abdulaziz Alwasil, yang menyampaikan sambutan atas nama Riyadh dan Paris, mengatakan inisiatif tersebut tidak ditujukan kepada pihak tertentu, melainkan “mencerminkan komitmen bersama kita untuk menegakkan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan.”
Ia menambahkan, situasi di Palestina belum pernah seburuk ini. Meningkatnya kekerasan, semakin dalamnya penderitaan kemanusiaan, dan memudarnya harapan akan perdamaian, semuanya menggarisbawahi urgensi tanggung jawab kolektif bersama. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Global Sumud Flotilla Tinggalkan Menorca, Bersiap Gabung dengan Armada di Tunis