Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB MINTA MESIR BUKA PERBATASAN RAFAH

kurnia - Jumat, 11 Juli 2014 - 10:23 WIB

Jumat, 11 Juli 2014 - 10:23 WIB

629 Views ㅤ

Sekjen PBB, Ban Ki Moon saat siaran pers tetantang perkembangan di Timur Tengah. (Foto: UN/Eskinder Debebe)
Sekjen PBB, Ban Ki Moon saat siaran pers tetantang perkembangan di Timur Tengah. (Foto: UN/Eskinder Debebe)

Sekjen PBB, Ban Ki Moon saat siaran pers tetantang perkembangan di Timur Tengah. (Foto: UN/Eskinder Debebe)

New York, 13 Ramadhan 1435/11 Juli 2014 (MINA) – Mesir membuka perbatasan Rafah pada Kamis setelah ada permintaan dari Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Berbicara pada konferensi pers, Ban Ki-moon mengatakan, Ia bicara melalui telepon kepada Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, Rabu, meminta agar membuka perbatasan rafah untuk meringankan penderitaan kemanusiaan warga Palestina di Gaza, demikian laporan Media Timteng (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.

Pemerintah Mesir di Kairo mengatakan, membuka penyeberangan untuk memungkinkan warga Palestina yang terluka menyeberangi perbatasan dan dapat menerima perawatan medis di rumah sakit Mesir.

Ban mengatakan, Ia meminta Al-Sisi membantu memfasilitasi kembali ke gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan Hamas kemudian dikuasai pemerintah di Gaza pada November 2012.

Baca Juga: Belize Bergabung dengan Afsel di ICJ Dalam Kasus Genosida Israel di Gaza

“Saya khawatir dengan gelombang baru kekerasan yang melanda Gaza, Israel selatan dan Tepi Barat, termasuk Jerusalem,” kata Ban.

“Ini adalah salah satu ujian paling kritis wilayah tersebut telah menghadapi dalam beberapa tahun terakhir.”

Sekjen PBB mengatakan, ia telah menghabiskan sebagian besar hari kerjanya untuk menghubungi para pemimpin regional dan dunia – termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Amerika Serikat Menteri Luar Negeri John Kerry dan beberapa orang lain, termasuk Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Liga Arab.

Dengan situasi yang memburuk itu, Ban mengatakan, resiko kekerasan bisa menjadi lebih luas. Karenanya ia mendesak Perdana Menteri Netanyahu untuk menahan diri secara maksimum dan menghormati kewajiban internasional untuk melindungi warga sipil.

Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan

“Saya mengutuk meningkatnya jumlah nyawa warga sipil yang hilang di Gaza,” kata Sekretaris Jenderal.

Sebaliknya, Ban juga menyayangkan beberapa serangan roket diluncurkan dari Gaza terhadap Israel, dan menyatakan bahwa serangan tersebut “tidak bisa diterima” dan harus berhenti.

Ban mengatakan ia memuji Presiden Abbas untuk berani menegakkan komitmennya untuk koordinasi keamanan, yang sangat penting untuk mencapai stabilitas di tanah.

“Presiden Abbas tetap mitra terbaik bagi perdamaian,” tambahnya.

Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS

“Saya berbagi dengan kedua pemimpin Israel dan Palestina belasungkawa dan mengutuk serangan baru pada warga sipil tak berdosa,” kata Sekjen PBB, menggarisbawahi bahwa pembunuh harus dibawa ke pengadilan.

Dia juga mendorong para pemimpin dari kedua belah pihak untuk melakukan yang terbaik guna mengakhiri semua serangan termasuk provokasi dan serangan oleh pemukim Israel.

“Ekstremisme dalam segala bentuknya adalah memicu siklus kekerasan. Ini adalah waktu untuk keadilan, bukan untuk balas dendam. Ini adalah waktu untuk kenegarawanan dan kearifan, “kata Ban. (T/P012/R2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina

Rekomendasi untuk Anda