PBB Minta Myanmar Hentikan Kekerasan Atas Muslim Rohingya

(Foto: Anadolu Agency)

New York, MINA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa () Antonio Guterres meminta pemerintah untuk menghentikan tindakan kekerasan militer terhadap di negara bagian dengan mengatakan kekerasan yang terus berlanjut oleh militer terhadap minoritas Muslim benar-benar tidak dapat diterima.

“Situasi kemanusiaan sangat memprihatinkan di negara bagian Rakhine,” kata Guterres saat konferensi pers di markas PBB, New York, Rabu (13/9).

“Saya meminta pihak berwenang Myanmar untuk menghentikan aksi militer tersebut, menegakkan supremasi hukum, dan mengakui hak untuk mengembalikan semua orang yang meninggalkan negara itu,” kata Guterres. demikan laporan Anadolu Agency dikutip Miraj News Agency (MINA).

Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi telah membatalkan rencana untuk menghadiri Majelis Umum PBB yang akan datang, karena pemerintahnya menghadapi tekanan dunia internasional atas aksi tindakan kekerasan Muslim Rohingya.

Sejak 25 Agustus lalu, lebih dari 370.000 etnis Muslim Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Myanmar di Rakhine ke Bangladesh, menurut laporan PBB.

Para pengungsi tersebut melarikan diri dari operasi militer Myanmar dan membunuh pria, wanita dan anak-anak, hingga menjarah rumah dan membakar desa. Menurut data pemerintah Bangladesh, sekitar 3.000 Muslim etnis Rohingya tewas dalam tindakan keras tersebut.

Etnis Muslim Rohingya digambarkan oleh PBB sebagai orang-orang yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat atas serangan tersebut sejak puluhan tahun lalu. (T/R03/P2)

Miraj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.