
Boko Haram
di wilayah Kristen Nigeria, Juli 2013. (Foto: File Frontpage Mag)" width="300" height="200" /> Salah satu serangan bom Boko Haram di wilayah Kristen Nigeria, Juli 2013. (Foto: File Frontpage Mag)New York, 30 Rabi’ul Awwal 1436/21 Januari 2015 (MINA) – Dewan Keamanan PBB mendesak negara-negara Afrika Tengah meningkatkan rencana pasukan multinasional untuk melawan kelompok Boko Haram, yang telah merebut kendali atas sejumlah wilayah di Nigeria dan meningkatkan serangan lintas perbatasan ke Kamerun.
Dewan mengeluarkan pernyataan 13 butir pada Senin (19/1), yang mengecam keras serangan Boko Haram, khususnya yang melibatkan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri, dan menuntut diakhirinya kekerasan, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dewan mendesak tetangga Nigeria memajukan perencanaan penyebaran satuan tugas multinasional untuk mengusir Boko Haram.
Chad mengatur kontribusi kontingen pasukan yang cukup besar bersama Kamerun, Niger, Nigeria dan Benin.
Baca Juga: Media Asing: Militan Sudan Membantai Warga Desa, 200 Lebih Tewas
Pembentukan pasukan multinasional telah dibahas sejak tahun lalu, namun skala divisi dan lingkup operasi telah menghambat penyebaran.
Pernyataan DK PBB itu muncul setelah pejuang Boko Haram menculik puluhan sandera dalam serangan di Kamerun pada Ahad (18/1).
Sekitar 24 sandera kemudian dibebaskan, tetapi serangan itu menambah kekhawatiran bahwa Boko Haram telah meningkatkan operasi di luar perbatasan Nigeria.
Pernyataan DK PBB itu adalah yang pertama kali diambil oleh Dewan terkait ancaman yang ditimbulkan oleh Boko Haram yang masuk dalam daftar “teroris” PBB. Pernyataan-pernyataan sebelumnya lebih fokus pada pengecaman serangan tertentu yang dilakukan Boko.
Baca Juga: PBB Tuduh Paramiliter Sudan Halangi Bantuan untuk Darfur
Dengan tegas Dewan menuntut Boko Haram segera dan tegas menghentikan semua permusuhan dan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Pernyataan ini juga menuduh Boko Haram telah melaksanakan penculikan, pembunuhan, penyanderaan, penjarahan, pemerkosaan, perbudakan seksual dan perekrutan tentara anak, sejak meluncurkan kampanye pada 2009.
Kelompok advokasi hak Avaaz telah meluncurkan petisi online pada Jumat (16/1), yang ditandatangani oleh 725.000 orang, untuk menekan DK PBB mengadakan pertemuan darurat mengenai krisis Boko Haram. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: MSF: Separuh Penduduk Sudan Hadapi Kekurangan Pangan
Baca Juga: Aljazair Siap Normalisasi Hubungan dengan Israel tapi Pakai Syarat