Jenewa, MINA – PBB mengumumkan bahwa pemerintah Suriah telah menyetujui gencatan senjata di daerah yang dikuasai oposisi di Ghouta Timur di pinggiran ibu kota Damaskus.
Namun, menurut organisasi pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), setelah kesepakatan, penembakan dilaporkan masih terjadi di Ghouta Timur yang menewaskan setidaknya tiga orang.
Laporan tersebut muncul saat delegasi oposisi Suriah berkumpul di Jenewa, Swiss, pada hari Selasa (28/11) untuk sebuah babak baru perundingan yang disponsori PBB.
Sementara perwakilan pemerintah diperkirakan tiba di kota Swiss pada hari Rabu (29/11). Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global
Namun, ada sedikit optimisme untuk kemajuan dalam mengakhiri konflik Suriah yang sekarang di tahun ketujuh.
Utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan di Jenewa bahwa pemerintah Presiden Bashar Al-Assad telah menyetujui sebuah rencana Rusia untuk melakukan gencatan senjata di daerah kantong yang dikuasai oposisi tersebut.
“Rusia telah mengusulkan dan pemerintah telah menerima sebuah gencatan senjata di Ghouta Timur,” katanya, mencatat bahwa dia mengetahui proposal dari seorang duta besar Rusia.
“Sekarang kita perlu melihat apakah gencatan senjata ini terjadi,” tambahnya. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)