Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB: Pemilu Adil Kunci Perdamaian dan Keamanan di Afghanistan

kurnia - Selasa, 18 September 2018 - 18:51 WIB

Selasa, 18 September 2018 - 18:51 WIB

3 Views ㅤ

(Foto: Anadolu Agency)

Kabul, MINA – Utusan senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan menyerukan kepada para aktor dan lembaga politik negara itu untuk berusaha mengamankan pemilu yang adil.

Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Afghanistan Tadamichi Yamamoto memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di negara yang dilanda perang itu pada Senin (17/9). Ia mengatakan, kunci untuk perdamaian dan keamanan adalah melalui pemilihan yang adil dan aman.

“Saya mendesak semua aktor dan institusi politik untuk melakukan tugas mereka dan bertindak secara bertanggung jawab dan untuk memikirkan rakyat Afghanistan, mengingat masa lalu negara tersebut,” kata Yamamoto, yang juga kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA). Demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.

Afghanistan dijadwalkan untuk mengadakan pemilihan parlemen pada 20 Oktober, yang telah ditunda dua kali dalam satu tahun terakhir.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Komisi Pemilihan Independen (IEC) Afghanistan akan menyelenggarakan pemungutan suara, sedang menghadapi tekanan dari masyarakat internasional untuk memulihkan kepercayaan di antara rakyat Afghanistan dalam proses pemilihan.

Anggota parlemen Afghanistan dianggap korup, dan orang-orang takut jika tidak akan ada perbedaan pada parlemen berikutnya. Sementara meskipun pemilih potensial harus mengunjungi pusat pendaftaran dan mendapatkan stiker khusus pada kartu identitas mereks, ada tuduhan bahwa telah terjadi penipuan pemilih besar-besaran di mana kartu identitas dipalsukan dan stiker disalahgunakan.

Yamamoto juga mengkritik pendukung koalisi politik di negara itu karena menghalangi komisi pemilihan provinsi, mengatakan bahwa perlindungan tambahan dibutuhkan sebelum pemilihan bisa dilaksanakan. “Tindakan-tindakan ini menghambat kerja IEC dan membahayakan penyelenggaraan pemilu yang tepat waktu,” kata Yamamoto.

“Pada titik kritis ini, Komisi Pemilihan Independen, sebagai lembaga utama dalam pemilihan umum, diharapkan dapat melaksanakan fungsinya dengan tingkat integritas dan profesionalisme tertinggi serta dengan pertanggungjawaban penuh kepada rakyat Afghanistan.” (T/R03/RI-1)

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Dunia Islam
Palestina
Indonesia
Internasional
Indonesia
Kolom
MINA Preneur
Sosok