New York, MINA – PBB mengatakan, pihak berwenang Taliban telah menahan pendiri proyek yang mengkampanyekan pendidikan anak perempuan di Kabul, kata saudara laki-lakinya, Selasa (28/3/2023).
Pemerintahan Taliban telah melarang anak perempuan dari sekolah di atas kelas enam dan perempuan dari universitas, dengan mengatakan ada masalah yang dirasakan termasuk seputar pakaian muslimah perempuan.
Para pejabat mengatakan mereka sedang melakukan pekerjaan untuk membuka kembali sekolah tetapi belum memberikan kerangka waktu.
Misi PBB di Afghanistan men-tweet, “Matiullah Wesa, kepala PenPath dan advokat untuk pendidikan anak perempuan, ditangkap di Kabul Senin.”
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Saudara laki-laki Wesa membenarkan bahwa Matiullah ditangkap di luar masjid setelah shalat Senin malam.
“Matiullah telah menyelesaikan salatnya dan keluar dari masjid ketika dia dihentikan oleh beberapa pria dengan dua kendaraan,” kata Samiullah Wesa, Al Mayadeen melaporkan.
“Ketika Matiullah meminta kartu identitas mereka, mereka memukulinya dan membawanya pergi dengan paksa,” tambahnya.
Matiullah mendirikan kampanye untuk sekolah dan mendistribusikan buku di daerah pedesaan. Dia telah lama mendedikasikan dirinya untuk mengkomunikasikan pentingnya pendidikan anak perempuan kepada para tetua desa.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Sejak pelarangan sekolah menengah untuk anak perempuan, Wesa terus mengunjungi daerah terpencil untuk menggalang dukungan dari penduduk setempat.
“Kami menghitung jam, menit, dan detik untuk pembukaan sekolah perempuan. Kerusakan yang disebabkan oleh penutupan sekolah tidak dapat diubah dan tidak dapat disangkal,” cuitnya pekan lalu ketika tahun ajaran baru dimulai di Afghanistan.
“Kami mengadakan pertemuan dengan penduduk setempat dan kami akan melanjutkan protes kami jika sekolah tetap ditutup,” katanya. (T/RI-1/Rs2)
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Mi’raj News Agency (MINA)