Gaza, 21 Jumadil Akhir 1436/10 April 2015 (MINA) – Perserikatan Bangsa Bangsa melaporkan, perang Israel baru-baru ini di Jalur Gaza telah meninggalkan sekitar 7.000 amunisi yang belum meledak. Hal itu menuntut pihak keamanan setempat untuk menjinakkan bom tersebut.
Koordinator PBB Urusan Kemanusiaan di wilayah Palestina, James Rawley Rabu (8/4), dalam acara di Khan Younis, sebelah selatan dari Jalur Gaza, meminta daerah itu bebas dari bom meledak dan daerah tetap dalam komunitas yang aman.
Banyaknya amunisi yang diduga masih aktif, membuat sulit organisasi internasional untuk beroperasi secara efisien di lapangan, Middle East Monitor (MEMO) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sementara itu, Direktur Operasi UNRWA di Gaza, Robert Turner mengatakan, organisasinya bekerjasama dengan PBB, untuk menyingkirkan benda-benda yang dicurigai amunisi.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
“Warga Jalur Gaza terus diliputi kekhawatiran akibat dari benda-benda yang dicurigai dan banyak dari mereka yang sulit untuk menanganinya” katanya.
Turner menjelaskan, ranjau darat yang tersisa selama perang baru-baru ini, menjadi ancaman bagi warga dan anak-anak di sekolah.
Sementara itu, Duta PBB, artis Palestina, Mohammed Assaf mengatakan, Jalur Gaza hidup dalam kondisi yang kiris akibat blokade Israel selama delapan tahun berturut-turut.
Assaf meminta dalam sambutannya menyampaikan untuk mencabut blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza dan memungkinkan warga Palestina yang tinggal di sana untuk hidup dalam keselamatan dan keamanan.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Sejumlah warga Palestina dilaporkan tewas di Jalur Gaza karena amunisi yang meledak di beberapa tempat. (T/P002/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia