PBB: Perang di Yaman Dapat Dihentikan

Jenewa, MINA – Utusan untuk Yaman Martin Griffiths, mengatakan pada Selasa (23/7), perang di Yaman dapat dihentikan karena pihak-pihak yang bertikai masih mendukung kesepakatan damai Stockholm Desember lalu.

“Saya percaya bahwa perang di Yaman ini benar-benar dapat diselesaikan,” kata Griffiths kepada wartawan di Jenewa, Swiss. Voa News melaporkan.

“Kedua pihak terus bersikeras bahwa mereka menginginkan solusi politik dan solusi militer. Mereka tetap berkomitmen pada perjanjian Stockholm dalam semua aspek yang berbeda,” lanjutnya.

Dia menambahkan bahwa sementara perjanjian Stockholm membutuhkan waktu untuk diimplementasikan, kedua belah pihak melihatnya sebagai pintu gerbang untuk membuka negosiasi pada solusi politik, dan masyarakat internasional mendukung kesepakatan tersebut.

Pekan lalu pertemuan antara pihak-pihak yang bertikai, di wilayah netral sebuah kapal AS di Laut Merah, membawa terobosan baru, dengan kesepakatan tentang aspek-aspek teknis dari kesepakatan gencatan senjata di pelabuhan Hodeidah.

Griffiths mengatakan, perundingan-perundingan itu telah membuat kemajuan lebih dari yang dia perkirakan, mencapai kesepakatan operasional mengenai rencana penarikan pasukan di bawah kesepakatan Stockholm, dan mendukung tim mengambil alih manajemen pelabuhan ketika kedua pasukan mundur.

Ada beberapa masalah yang masih belum terselesaikan, termasuk bagaimana menangani pendapatan dan tata kelola pelabuhan, dan bagaimana menangani pasukan keamanan setempat, kata Griffiths.

Bulan lalu, Uni Emirat Arab, anggota kunci koalisi yang dipimpin Saudi, mulai meningkatkan kembali kehadiran militernya, kata sumber-sumber diplomatik Barat kepada Reuters.

Griffiths mengatakan itu adalah dorongan ke arah komitmen terhadap perdamaian.

Proses perdamaian masih rentan terhadap peledakan seperti serangan terhadap infrastruktur Saudi yang dapat membuka konflik regional, katanya.

Ia menambahkan bahwa ia berusaha untuk melonggarkan hal-hal tertentu sebelum mereka mencapai satu titik kesepakatan. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.