New York, MINA – PBB memperingatkan konflik baru antara Israel dan Palestina jika Israel melanjutkan rencananya untuk menganeksasi bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki.
PBB menekankan, jika Israel melanjutkan rencana aneksasinya dan Otoritas Palestina menarik diri dari perjanjian Oslo, pekerjaan yang telah dicapai selama 25 tahun terakhir akan rusak, keamanan akan runtuh dan kedua belah pihak akan menyaksikan politik ekstremis lebih lanjut. MEMO melaporkan Senin (1/6).
Nickolay Mladenov, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah menyatakan, “Semua pihak harus melakukan bagian mereka dalam pekan-pekan mendatang untuk menjaga prospek resolusi dua negara yang dinegosiasikan sejalan dengan resolusi PBB yang relevan, hukum internasional dan perjanjian bilateral.”
“PBB sangat berkomitmen untuk bekerja dengan Israel dan Palestina dan dengan mitra internasional dan regional untuk mewujudkan tujuan perdamaian yang abadi dan adil,” ujar Mladenov.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
“Perdamaian hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara, Israel dan Palestina, hidup berdampingan dalam keamanan,” lanjutnya.
PBB menambahkan bahwa pihaknya siap untuk terus “memastikan konflik Israel-Palestina tidak meningkat lebih lanjut ke eskalasi regional baru.”
Sebagai bagian dari ‘Kesepakatan Abad Iini’ yang diajukan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump awal tahun ini, pemerintah koalisi Israel yang baru telah menetapkan rencana untuk menganeksasi sekitar 30 persen Tepi Barat pada bulan Juli, termasuk daerah-daerah strategis seperti Lembah Jordan dan permukiman ilegal Yahudi.
Sebagai tanggapan, Otoritas Palestina menyatakan kecaman dan kemarahannya dengan mengumumkan penarikan dari Kesepakatan Oslo, dan mengatakan aneksasi akan menghasilkan Intifada terbaru. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Mi’raj News Agency (MINA)