Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB Peringatkan Konflik Baru Jika Aneksasi Palestina Berjalan

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 2 Juni 2020 - 08:28 WIB

Selasa, 2 Juni 2020 - 08:28 WIB

12 Views

Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu points at a map of the Jordan Valley as he gives a statement in Ramat Gan, near the Israeli coastal city of Tel Aviv, on September 10, 2019. - Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu issued a deeply controversial pledge on September 10 to annex the Jordan Valley in the occupied West Bank if re-elected in September 17 polls. He also reiterated his intention to annex Israeli settlements throughout the West Bank if re-elected, though in coordination with US President Donald Trump, whose long-awaited peace plan is expected to be unveiled sometime after the vote. (Photo by Menahem KAHANA / AFP)

New York, MINA – PBB memperingatkan konflik baru antara Israel dan Palestina jika Israel melanjutkan rencananya untuk menganeksasi bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki.

PBB menekankan, jika Israel melanjutkan rencana aneksasinya dan Otoritas Palestina menarik diri dari perjanjian Oslo, pekerjaan yang telah dicapai selama 25 tahun terakhir akan rusak, keamanan akan runtuh dan kedua belah pihak akan menyaksikan politik ekstremis lebih lanjut. MEMO melaporkan Senin (1/6).

Nickolay Mladenov, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah menyatakan, “Semua pihak harus melakukan bagian mereka dalam pekan-pekan mendatang untuk menjaga prospek resolusi dua negara yang dinegosiasikan sejalan dengan resolusi PBB yang relevan, hukum internasional dan perjanjian bilateral.”

PBB sangat berkomitmen untuk bekerja dengan Israel dan Palestina dan dengan mitra internasional dan regional untuk mewujudkan tujuan perdamaian yang abadi dan adil,” ujar Mladenov.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

“Perdamaian hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara, Israel dan Palestina, hidup berdampingan dalam keamanan,” lanjutnya.

PBB menambahkan bahwa pihaknya siap untuk terus “memastikan konflik Israel-Palestina tidak meningkat lebih lanjut ke eskalasi regional baru.”

Sebagai bagian dari ‘Kesepakatan Abad Iini’ yang diajukan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump awal tahun ini, pemerintah koalisi Israel yang baru telah menetapkan rencana untuk menganeksasi sekitar 30 persen Tepi Barat pada bulan Juli, termasuk daerah-daerah strategis seperti Lembah Jordan dan permukiman ilegal Yahudi.

Sebagai tanggapan, Otoritas Palestina menyatakan kecaman dan kemarahannya dengan mengumumkan penarikan dari Kesepakatan Oslo, dan mengatakan aneksasi akan menghasilkan Intifada terbaru. (T/RS2/P1)

Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda