New York, MINA – Pakar hak asasi manusia PBB mengeluarkan peringatan tentang rasisme yang menurutnya semakin mengkhawatirkan di Amerika Serikat (AS).
Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial (CERD) pada hari Rabu (23/8) telah meminta pemerintah AS untuk tanpa ragu dan tanpa syarat mengutuk pidato dan kejahatan rasis, sebab dapat memicu insiden kekerasan lebih lanjut.
Hal itu merupakan peringatan dini dan tindakan darurat yang langka dilakukan oleh PBB terhadap AS. Demikian Al Jazeera yang dikutip MINA.
Presiden AS Donald Trump mendapat kritikan terus-menerus setelah dia menyalahkan “kedua belah pihak” atas kekerasan yang terjadi pada sebuah demonstrasi oleh neo-Nazi dan supremasi kulit putih, di Charlottesville, negara bagian Virginia awal bulan ini.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pada demonstrasi tersebut, Heather Heyer yang berusia 32 tahun terbunuh setelah James Alex Fields, seorang pria yang terkait dengan supremasi kulit putih, menabrakkan mobilnya ke dalam kelompok demonstran anti-rasis.
CERD merasa “terganggu” oleh kegagalan di tingkat politik tertinggi AS untuk menolak demonstrasi rasis.
Mereka menambahkan, pejabat harus memastikan bahwa kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai tidak dilakukan dengan tujuan menghancurkan atau menolak hak dan kebebasan orang lain.
AS termasuk di antara 177 negara yang telah meratifikasi pakta PBB untuk melawan diskriminasi rasial. CERD memantau kepatuhan dan meninjau catatan seetiap negara beberapa tahun sekali. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)