Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB Peringatkan Tingkat Kelaparan Mengkhawatirkan di Sudan Selatan

Rudi Hendrik - Rabu, 30 Maret 2016 - 03:48 WIB

Rabu, 30 Maret 2016 - 03:48 WIB

496 Views

Kondisi memprihatinkan bayi di Sudan Selatan yang kekurangan gizi akut. (Foto: dok. Nahar Net)

KELAPARAN.jpg" alt="Kondisi memprihatinkan bayi di Sudan Selatan yang kekurangan gizi akut. (Foto: dok. Nahar Net)" width="460" height="259" /> Kondisi memprihatinkan bayi di Sudan Selatan yang kekurangan gizi akut. (Foto: dok. Nahar Net)

Juba, 21 Jumadil Akhir 1437/30 Maret 2016 (MINA) – Ahli pangan PBB memperingatkan tentang tingkat kelaparan yang mengkhawatirkan di Sudan Selatan.

Harga makanan di negara muda itu mencapai rekor tertinggi setelah dua tahun perang saudara yang diwarnai dengan kekejaman. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pertempuran terus terjadi meskipun ada kesepakatan damai pada Agustus 2015.

Ahli makanan telah berulang kali memperingatkan bagian dari wilayah Unity, utara Sudan Selatan berada di ambang kelaparan.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

“Laporan mengkhawatirkan karena kelaparan, kekurangan gizi akut dan tingkat bencana rawan pangan, telah dilaporkan di daerah yang paling terkena dampak kekerasan yang sedang berlangsung,” kata Organisasi Pertanian dan Pangan (FAO) dalam sebuah pernyataan.

Negara termuda di dunia ini sedang berjuang untuk membendung naiknya inflasi yang disebabkan oleh perang, korupsi merajalela dan dekat kepada runtuhnya industri minyak yang menjadi sumber devisa terbesar.

Sementara itu, gelombang pertama tentara oposisi telah tiba di Juba, Senin (28/3) sebagai bagian dari kesepakatan damai yang banyak tertunda. Direncanakan 1.370 tentara akan tiba di ibukota.
Kelompok pemantau menyerukan pemimpin oposisi Riek Machar kembali mengambil jabatannya sebagai wakil presiden.

Perang saudara dimulai pada Desember 2013, ketika Presiden Salva Kiir menuduh mantan wakilnya merencanakan kudeta. (T/P001/P2)

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Mi’raj Islamic News  Agency (MINA)

 

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Afrika
Palestina
Palestina
Palestina
Kolom