Gaza, MINA – Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Sabtu (11/5), memperingatkan bahwa persediaan pangan yang ditujukan untuk didistribusikan di Gaza selatan akan habis Ahad ini (12/5), akibat penyeberangan perbatasan menuju kota Rafah di selatan Jalur Gaza masih ditutup.
“Situasi kemanusiaan di Gaza memburuk karena penutupan semua penyeberangan menuju Rafah, atau ketidakamanan di wilayah tersebut,” Ketua OCHA Georgios Petropoulos dalam pernyataan video yang diposting oleh kantor PBB di X, dilaporkan WAFA
Dia menambahkan, persediaan makanan yang ditujukan untuk didistribusikan di Gaza selatan oleh Program Pangan Dunia dan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) akan habis besok, dan mendesak “segera masuknya bantuan kemanusiaan dan bahan bakar.”
Pada Senin, 6 Mei, Israel mengumumkan dimulainya serangan militer di Rafah dan mengeluarkan peringatan kepada sekitar 100.000 warga untuk mengungsi secara paksa dari bagian timur kota tersebut.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Pada pagi hari Selasa berikutnya, pasukan pendudukan Israel mengambil alih perbatasan Rafah di sisi Palestina, menghentikan aliran bantuan ke Jalur Gaza.
Dengan kendalinya atas penyeberangan Rafah, pasukan pendudukan telah menutup jalur darat utama yang dilalui bantuan dan orang-orang yang terluka dan sakit meninggalkan Jalur Gaza untuk mendapatkan perawatan, yang menandakan krisis kemanusiaan yang semakin mendalam.
Rafah tetap menjadi tempat perlindungan terakhir bagi para pengungsi di Jalur Gaza yang telah hancur. Sejak awal operasi darat yang dilancarkan oleh pasukan pendudukan di Jalur Gaza pada 27 Oktober tahun lalu, warga telah diinstruksikan untuk bergerak dari utara dan tengah Jalur Gaza ke arah selatan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant