New York, 3 Sya’ban 1436/21 Mei 2015 (MINA) – PBB akan menggelar dialog damai krisis Yaman di Jenewa, AS pekan depan, meskipun tidak pasti siapa yang akan hadir, Juru bicara PBB mengatakan, Rabu (20/5).
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, pertemuan 28 Mei untuk mengembalikan momentum menuju proses transisi politik di Yaman setelah konflik yang sudah menewaskan 1.850 orang, Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dialog damai yang ditengahi PBB sebelumnya terpaksa dihentikan ketika oposisi bersenjata Houthi melanjutkan serangan dan menguasai ibukota Yaman pada September tahun lalu yang berlanjut menyerang kota terbesar kedua Aden, memaksa Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi melarikan diri ke pengasingan di Riyadh, Arab Saudi.
Sekjen PBB berharap pembicaraan di Jenewa akan membantu Yaman meluncurkan kembali proses politik, mengurangi tingkat kekerasan dan meringankan situasi kemanusiaan yang yang buruk.
Pengumuman muncul di saat serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman meningkat setelah gencatan senjata kemanusiaan lima hari berakhir pada akhir pekan lalu.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Menteri Luar Negeri Yaman Riyadh Yassin mengatakan, ia tidak akan pergi ke Jenewa kecuali kelompok Houthi menarik diri, setidaknya dari sebagian wilayah yang direbut.
Duta Besar Yaman untuk PBB Khaled Alyemany mengatakan kepada wartawan, pembicaraan Jenewa akan terlaksana jika Houthi menyerah.
Alyemany menekankan, penarikan Houthi adalah kunci pembicaraan akan berhasil.
Menurut PBB, sebanyak 1.850 orang telah tewas dan 7.394 terluka dalam kekerasan di Yaman, sementara 545.000 lainnya telah mengungsi. (T/P001/P4)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)