Ramallah, 15 Dzulqa’dah 1435 H/ 10 September 2014 M (MINA) – Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) menyerukan kepada masyarakat internasional untuk membantu pembangunan kota Gaza yang membutuhkan $ 550 juta dolar (6,5 triliun rupiah).
Koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina, James Rawley mengatakan hal itu setelah melakukan survey selama dua pekan di Gaza. Ma’an News Agency melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Rawley dan wakil perdana menteri Palestina, Mohammed Musthafa menguraikan kebutuhan pasca-perang di Gaza, meliputi bantuan pangan, akses air bersih, kesehatan dan pendidikan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat internasional untuk membantu pemulihan dan rekonstruksi fisik untuk masa depan warga Gaza,” kata Mustafa.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Dia menegaskan, semua pihak harus mendesak Israel untuk mengakhiri blokade di Gaza dan memastikan akses masuk semua barang kebutuhan pembangunan dan pangan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan otoritas Palestina, Dr. Mufeed Al Husainah mengatakan bahwa hasil perhitungan sementara kementeriannya, diperlukan enam miliar US Dolar atau 70 triliun rupiah lebih untuk merekonstruksi kembali Jalur Gaza.
“Hingga sekarang kami belum menyelesaikan estimasi perhitungan untuk merekonstruksi jalur Gaza. Kami bekerja bersama dengan UNDP dan UNRWA untuk menghitung estimasi kebutuhan rekonstruksi ini, dan hasil hitungan kami hingga saat ini dibutuhkan setidaknya 4,5 hingga 6 miliar US Dolar namun perhitungan ini masih belum selesai dan masih terus berjalan kata Al Husainah, kepada Mirajnews, Kamis (4/90 di kantornya.
Al Husainah mengatakan, bahwa rekonstruksi di Gaza akan memakan waktu yang lama karena Israel masih menutup sebagian besar pintu perbatasan yang menguhubungkan Gaza dengan tanah jajahan Zionis Israel.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Jika Israel membuka perbatasan dengan baik dan memberikan waktu 24 jam setiap harinya untuk menyuplai kebutuhan bahan-bahan atau material guna rekonstruksi Gaza ini, tidak akan memerlukan waktu yang lama. Namun jika sebaliknya, ini akan membutuhkan waktu yang lama dan situasi akan makin memburuk untuk rakyat kami,” ujarnya.
Ia menambahkan, Gaza memiliki lima pintu perbatasan dengan Israel dan mereka harus membuka semuanya, namun jika Israel hanya membuka satu pintu Karim Abu Salim untuk menyuplai barang barang material maka akan menimbulkan masalah dan memerlukan waktu yang lama. Gaza memerlukan 1500 kontainer setiap harinya untuk menyuplai makanan dan bahan-bahan material untuk rekonstruksi Gaza.
Dia juga menyerukan komunitas Internasional untuk menekan Zionis Israel agar segera mambuka pintu perbatasan dan memasukan barang-barang kebutuhan rakyat Gaza seperti makanan dan material bangunan.
“Kami menyerukan dunia internasional untuk menekan Israel agar membuka semua perbatasan, dan memasukkan bahan bangunan seperti semen dan sektor private lainnya, karena kami membeli bahan bahan tersebut dengan uang kami bukan dengan uang Israel, kami sudah bayar untuk semen tapi hingga sekarang belum juga masuk,” terangnya
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Al Husainah juga mengharapkan komunitas internasional dapat hadir pada konferensi negara negara donor yang akan diadakan di Kairo Mesir 10 oktober mendatang dan memberikan bantuan segera kepada pemerintah Palestina guna merekonstruksi jalur Gaza.
Secara khusus Al Husainah juga mengundang Presiden Republik Indonesia ke Gaza guna melihat secara langsung akibat dari agresi militer israel dan memberikan bantuan kepada Rakyat Gaza.
“Melalui media ini, mirajnews.com saya mengundang Presiden Indonesia ke Gaza, dan memberikan bantuan mereka kepada para pengungsi yang berjumlah 55 ribu orang di sekolah sekolah Gaza” ujarnya. (T/P005/R03)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hezbollah dan Houthi Kompak Serang Wilayah Pendudukan Israel