New York, MINA – Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric menegaskan, rencana Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk Gaza pascaperang bertentangan dengan solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
“Kami jelas telah melihat laporan-laporan tersebut, perlu diulangi bahwa kami menyerukan gencatan senjata akses kemanusiaan lebih besar dan pembebasan sandera segera dan tanpa syarat,” ujar Stephane Dujarric kepada wartawan di New York, pada Jumat (23/2).
“Setiap solusi berkelanjutan untuk perdamaian jangka panjang harus berada kerangka solusi dua negara, dan mengakhiri Pendudukan serta pembentukan negara sepenuhnya independen, demokratis, bersebelahan, dan saling mendukung.”
“Negara Palestina yang berdaulat dan layak, dimana Gaza merupakan bagian integralnya sejalan dengan hukum internasional, resolusi PBB yang relevan, dan perjanjian bilateral yang ada,” ujar dia.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Pernyataan Dujarric muncul setelah Netanyahu mengusulkan kepada Kabinet satu rencana untuk kendali penuh keamanan Israel yang tidak terbatas atas Gaza, dan penutupan badan UNRWA sebagai bagian dari rencananya ketika perang di Gaza selesai.
“Kami masih sangat prihatin dengan retorika, rencana, dan upaya berkelanjutan yang melemahkan kerja UNRWA,” ujar Dujarric.
Dia menekankan, “Rencana tersebut bertentangan dengan apa yang kami harapkan, bagi masyarakat Gaza, kami harapkan, Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan secara damai.”
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober oleh pejuang Palestina, Hamas. Israel telah menewaskan lebih dari 29.410 orang dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok. Hampir 70.000 orang terluka. (T/R4/P1)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan