New York, 6 Sya’ban 1435/4 Juni 2014 (MINA) – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyambut baik pembentukan pemerintah persatuan Palestina di tengah penolakan Israel dan Amerika Serikat.
Juru bicara Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon, Stephan Dujarric, menyambut baik pengumuman Presiden Mahmoud Abbas atas pembentukan pemerintah konsensus nasional yang dipimpin oleh Perdana Menteri Rami Hamdallah,”, demikian dilaporkan Press Tv diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Dia menambahkan, PBB “menekankan perlunya kemajuan menuju persatuan Palestina sesuai dengan resolusi yang ada, dalam kerangka Otoritas Palestina dan komitmen Organisasi Pembebasan Palestina.”
“Mayoritas negara anggota PBB mendukung hal itu,” kata Dujarric. Ia juga mengatakan, badan internasional tersebut, siap memberikan dukungan penuh kepada pemerintah yang baru dibentuk dalam upaya untuk menyatukan kembali Tepi Barat dan Gaza,”
Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS
Di sisi lain, juru bicara tersebut juga mengatakan pertemuan antara Kerry dan Hamdallah akan membahas tantangan politik, keamanan, kemanusiaan dan ekonomi di Gaza.
“Mereka juga akan membahas pelaksanaan pemilu yang terus tertunda sejak lama”. Kabinet baru dari pemerintah persatuan Palestina diambil sumpah oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, pada Senin (2/6).
Kabinet tersebut dipimpin oleh Perdana Menteri Rami Hamdallah saat ini dan memiliki 17 menteri, sedikitnya sembilan dari mereka pendatang baru. Pada April, Fatah dan Hamas menandatangani perjanjian untuk mengakhiri tahun pertikaian dan membentuk pemerintah persatuan.
Deperteman Luar Negeri AS, Jen Psaki mengatakan, “Berdasarkan apa yang kita ketahui sekarang, kami bermaksud bekerjasama dengan pemerintah Palestina,” Sebelumnya, kabinet pemerintah Presiden Palestina, Mahmoud Abbas telah bekerja sama sengan AS. (T/P012/p04).
Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump