Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB: Satu dari Sepuluh Bom Israel di Gaza Gagal Meledak

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - Jumat, 18 April 2025 - 23:32 WIB

Jumat, 18 April 2025 - 23:32 WIB

24 Views

Sebuah bangunan di Gaza yang hancur dibombardir zionis Israel yang amunisinya merupakan sumbangan-sumbangan dari Prancis, dan AS. (Foto: Anadolu Agency)

Gaza, MINA – Data terbaru dari PBB mengungkapkan, satu dari setiap sepuluh bom yang dijatuhkan oleh militer Zionis Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 gagal meledak. Fakta ini menimbulkan ancaman serius bagi warga sipil di wilayah yang sudah dilanda krisis kemanusiaan tersebut.

Menurut laporan dari United Nations Mine Action Service (UNMAS), bom-bom yang tidak meledak itu kini menjadi penyebab kecelakaan tragis. Setidaknya 23 orang telah meninggal dan 162 lainnya luka-luka, mayoritas dari mereka adalah warga sipil yang sedang berada di rumah atau berusaha membersihkan puing-puing bangunan.

“Banyak dari korban adalah anak-anak dan anggota keluarga yang kembali ke rumah mereka yang hancur, tidak menyadari bahwa bom belum meledak masih tersembunyi di bawah reruntuhan,” ujar seorang pejabat UNMAS dalam laporan tersebut.

Situasi ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza, terutama karena tingginya kepadatan penduduk dan kembalinya sebagian warga ke kawasan yang telah hancur.

Baca Juga: Israel Akui Dua Tentaranya Tewas dalam Pertempuran di Gaza Jumat Pagi

Upaya internasional untuk membersihkan wilayah dari bom-bom yang belum meledak pun tidak berjalan mulus. Pejabat bantuan kemanusiaan menyatakan bahwa pihak berwenang Israel kerap menghalangi masuknya tim teknis dan peralatan khusus yang dibutuhkan untuk menjinakkan bahan peledak tersebut, bahkan saat situasi sedang relatif tenang.

“Hambatan dalam mengakses lokasi dan mengirimkan peralatan sangat menghambat kami. Ini bukan hanya masalah teknis, ini menyangkut nyawa,” ujar seorang pejabat kemanusiaan internasional yang tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Para ahli memperingatkan bahwa jika bom-bom ini tidak segera ditangani, jumlah korban akan terus meningkat dan proses rekonstruksi akan semakin sulit. Mereka juga menyoroti bahwa kondisi ini menciptakan trauma jangka panjang bagi warga, terutama anak-anak.

“Bayangkan anak-anak tumbuh di antara reruntuhan yang bisa meledak kapan saja. Ini bukan sekadar bahaya, ini adalah teror yang hidup,” tegas seorang psikolog dari organisasi bantuan kemanusiaan lokal.

Baca Juga: Hamas Kecam Penutupan 6 Sekolah UNRWA oleh Israel di Yerusalem Timur

Situasi ini menambah kompleksitas dari krisis yang telah berlangsung lama di Gaza, di mana kebutuhan akan keamanan, bantuan medis, dan rekonstruksi kini dihadapkan pada rintangan yang tampaknya disengaja. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Identitas Tentara Israel Pembunuh Jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh Terungkap

Rekomendasi untuk Anda