Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB Sebut Tidak Ada Rumah Sakit yang Berfungsi di Gaza Utara

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - 37 detik yang lalu

37 detik yang lalu

0 Views

Gaza, MINA – PBB menyatakan, seluruh rumah sakit di Gaza Utara kini tidak lagi berfungsi akibat agresi militer penjajah Israel, sementara pengiriman bantuan kemanusiaan terus terhambat oleh penolakan akses yang dilakukan Zionis.

“Rekan kami di lapangan melaporkan bahwa dalam tiga pekan terakhir, lebih dari 100.000 orang terpaksa mengungsi di wilayah Gaza Utara dan Gaza,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers, seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (5/6).

Dujarric menambahkan, mitra kesehatan PBB memperingatkan bahwa fasilitas medis sangat terdampak oleh konflik yang terus berlangsung, dengan semakin banyak rumah sakit yang menghentikan operasionalnya setiap hari.

“Pada hari Senin, staf dan pasien terakhir di Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara dievakuasi. Akibatnya, tidak ada satu pun rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza Utara,” ungkapnya.

Baca Juga: Israel Berencana Cegah Kapal Bantuan Freedom Flotilla Dekati Pantai Gaza

PBB masih berupaya mengirimkan bantuan melalui perlintasan Kareem Shalom. “Hari ini, kami mengajukan lebih dari 130 truk yang telah disetujui sebelumnya untuk pemeriksaan akhir dari Israel, namun hanya 50 truk yang membawa tepung yang diizinkan masuk,” katanya.

Satu upaya pengiriman ditolak sepenuhnya, dan satu lainnya hanya berhasil mengambil sekitar selusin truk. Sejak perlintasan kembali dibuka, jumlah truk yang berhasil masuk masih di bawah 400.

Tim PBB juga menghadapi enam penolakan akses di seluruh Gaza, termasuk untuk pengiriman air dan pengambilan bahan bakar. Dujarric menegaskan bahwa penolakan ini menghambat PBB dalam menjalankan misi penting seperti pengangkutan air bersih bagi warga yang membutuhkan.

Mengutip Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Dujarric memperingatkan bahwa tanpa akses segera terhadap bahan bakar yang sudah berada di Gaza namun terjebak di zona militer, lebih banyak layanan penting akan segera terhenti. []

Baca Juga: Penjajah Israel Akui 10.000 Tentaranya Tewas atau Terluka di Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda