New York, 4 Rajab 1436/24 April 2015 (MINA) – Juru Bicara Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-Anak UNICEF, Christophe Boulierac mengatakan, pada Jumat (24/4), sedikitnya 115 anak tewas di Yaman sejak awal penyerangan koalisi Arab 26 Maret lalu.
Boulierac menyatakan, jumlah korban tewas mungkin lebih tinggi mengingat pendataan masih terus berlangsung. Dalam hal ini UNICEF menggunakan metodologi manual untuk mendata angka kematian, Press Tv mengungkapkan, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
“Kami percaya bahwa ini masih angka konservatif,” kata Boulierac di Jenewa.
Ia menambahkan, sedikitnya 64 anak-anak tewas secara langsung akibat dari serangan udara yang dilakukan oleh pesawat tempur Saudi.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Dia juga mengatakan, sekitar 26 anak tewas dalam ledakan yang dipicu oleh amunisi dan ranjau, dan sedikitnya 172 anak-anak telah dimutilasi dalam konflik tersebut.
Sementara Perwakilan UNICEF di Yaman, Julien Harneis mengatakan, dalam pernyataan, “Ada ratusan ribu anak-anak di Yaman yang terus hidup dalam keadaan yang paling berbahaya, mereka terbangun ketakutan di tengah malam saat mendengar suara bom dan tembakan”.
“Jumlah korban anak menunjukkan dengan jelas bagaimana konflik mendatangkan trauma bagi anak-anak di negara itu,” katanya.
Pada Jumat (24/4), pesawat tempur Arab Saudi kembali mengebom Bandar Udara di kota Yaman Barat daya Ta’iz. Serangan udara di sebuah jalan di kota itu menewaskan sedikitnya enam orang.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Arab Saudi melancarkan serangan udara menggempur Yaman sejak 26 Maret tanpa mandat PBB, dalam usaha melemahkan gerakan Houthi Ansarullah dan mengembalikan kekuasaan kepada mantan presiden buronan negara itu, Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi, sekutu setia Riyadh.
Pada Selasa (22/4), Riyadh mengumumkan berakhirnya tahap pertama operasi militer, yang telah merenggut nyawa lebih dari 1.000 orang selama 27 hari serangan.
Namun, serangan udara secara sporadis terus melalui pengeboman Arab Saudi yang menargetkan posisi Houthi di seluruh negara Arab selama dua hari terakhir terakhir. (T/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu