New York, 27 Ramadhan 1436/14 Juli 2015 (MINA) – Sedikitnya 15.000 warga sipil telah tewas dan 30.000 terluka akibat konflik bersenjata di Irak sejak Januari 2014, kata laporan PBB, Senin.
“Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang meluas dan perpindahan besar-besaran terus berlangsung di seluruh negeri,” kata laporan yang disusun oleh Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) dan Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia (OHCHR) itu.
Laporan tersebut berdasarkan pada investigasi di lapangan dan kesaksian dari korban dan saksi, termasuk para pengungsi internal, kata PBB. Demikian laporan Anadolu Agency seperti diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
“Pelanggaran HAM yang meluas dan pembunuhan warga sipil terus berlanjut di Irak,” katanya.
Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS
Laporan tersebut mengindikasikan bahwa situasi warga sipil di daerah-daerah di bawah kendali Daesh tetap mengerikan.
“Warga sipil terus dibunuh, sering dalam tontonan publik yang menyeramkan,” kata laporan itu.
Komunitas etnis dan agama di daerah Daesh terus mengalami penganiayaan, kata laporan itu sambil menambahkan sekitar 3.500 anggota komunitas Yezidi menetap di Daesh.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), lebih dari 3 juta warga Irak telah mengungsi akibat konflik di negara itu dari Januari 2014 sampai Juni 2015. (T/P002/R01)
Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump