Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB: Sedikitnya 25 Juta Orang di Sudan Butuh Bantuan Kemanusiaan

sri astuti - Jumat, 5 Januari 2024 - 14:05 WIB

Jumat, 5 Januari 2024 - 14:05 WIB

12 Views

bantuan Kemanusian dari Qatar dan Mesir untuk Sudan yang dilanda konflik (Foto: MEMO)

Khortum, MINA – Ketua Bantuan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths pada hari Kamis (4/1) memperingatkan semakin dalamnya penderitaan manusia di Sudan akibat perang yang sedang berlangsung di negara tersebut, dengan hamper 25 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, Anadolu Agency melaporkan.

“Di seluruh Sudan, hampir 25 juta orang akan membutuhkan bantuan kemanusiaan pada tahun 2024. Namun kenyataan suramnya adalah meningkatnya permusuhan membuat sebagian besar bantuan tersebut berada di luar jangkauan kita,” kata Griffiths dalam sebuah pernyataan.

Perang yang berlangsung selama hampir sembilan bulan telah membuat Sudan “terpuruk dan semakin hancur dari hari ke hari. Seiring dengan meluasnya konflik, penderitaan manusia semakin mendalam, akses kemanusiaan semakin menyusut, dan harapan semakin berkurang. Ini tidak bisa dilanjutkan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa meningkatnya kekerasan juga membahayakan stabilitas regional. Griffiths mendesak masyarakat internasional, khususnya mereka yang memiliki pengaruh terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Sudan, untuk mengambil tindakan “tegas dan segera” untuk menghentikan pertempuran dan menjaga operasi kemanusiaan.

Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant

Perang telah memicu krisis pengungsian terbesar di dunia, merenggut nyawa lebih dari 7 juta orang, sekitar 1,4 juta di antaranya telah menyeberang ke negara-negara tetangga yang sudah menampung banyak pengungsi.

“Bagi rakyat Sudan, tahun 2023 adalah tahun penderitaan. Pada tahun 2024, pihak-pihak yang berkonflik harus melakukan tiga hal untuk mengakhirinya: Melindungi warga sipil, memfasilitasi akses kemanusiaan, dan menghentikan pertempuran segera,” tambahnya.

Sudan terperosok dalam pertempuran antara tentara, yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan, yang merupakan kepala Dewan Kedaulatan yang berkuasa, dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

Setidaknya 12.260 korban tewas dan lebih dari 33.000 orang terluka dalam konflik tersebut, menurut angka PBB.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara

Krisis kemanusiaan terus memburuk ketika hampir 6,8 juta orang meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan di Sudan atau negara-negara tetangga.

Beberapa perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Arab Saudi dan mediator AS gagal mengakhiri kekerasan. (T/R7/P2)

 

 

Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Yordania Berencana Daratkan Pesawat di Gaza Bawa Pembawa Bantuan Kemanusiaan (foto: Quds Press)
Internasional
Timur Tengah