Gaza, MINA — Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Sabtu (11/5), melaporkan sekitar 150.000 warga Palestina telah meninggalkan Rafah, kota Gaza di wilayah selatan di mana invasi Israel sedang berlangsung meskipun ada kecaman internasional.
“Ke mana pun Anda melihat di Rafah barat pagi ini, banyak keluarga yang berkemas. Jalanan jauh lebih kosong,” tulis juru bicara UNRWA, Louise Wateridge melalui postingan di X.
“UNRWA memperkirakan 150.000 orang kini telah meninggalkan Rafah,” tambahnya.
“Daerah baru telah dikeluarkan perintah evakuasi menuju pusat Rafah di Gaza selatan dan Jabalia di Gaza utara,” kata Wateridge, mengacu pada instruksi militer Israel pada Sabtu pagi.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Israel telah menyerang Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Hampir 35.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, telah terbunuh, dan banyak lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina. Sebagian besar wilayah Gaza juga hancur akibat blokade makanan dan kebutuhan lainnya yang melumpuhkan.
Menjelang serangan darat, pasukan Zionis Israel pekan ini mengeluarkan perintah evakuasi untuk 100.000 orang di Rafah timur, merupakan rumah bagi sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina.
Keputusan sementara Mahkamah Internasional pada Januari mengatakan “masuk akal” bahwa Tel Aviv melakukan genosida di Gaza.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mereka memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan tersebut dan mengambil jaminan bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Palestina.
Afrika Selatan pada Jumat meminta ICJ memerintahkan Israel menarik diri dari Rafah sebagai bagian dari tindakan darurat tambahan sehubungan dengan perang tersebut.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza