Jenewa, MINA – Serangan udara Israel terhadap sebuah gedung apartemen di Lebanon utara yang menewaskan sedikitnya 22 orang perlu diselidiki secara independen, kata Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (15/10).
“Kami memiliki kekhawatiran nyata terkait hukum perang,” kata Jeremy Laurence, Juru Bicara Komisi Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, sehari setelah serangan itu. Arab News melaporkan.
Laurence mengatakan, PBB telah menerima laporan yang dapat dipercaya bahwa belasan wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka “menyerang target milik organisasi teroris Hezbollah” dan akan menyelidiki laporan kematian warga sipil.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Gedung apartemen yang terkena serangan udara itu berada di desa kecil Aito, di jantung wilayah Kristen negara itu dan jauh dari wilayah pengaruh utama Hezbollah di selatan dan timur Lebanon.
Serangan itu mengejutkan penduduk dan memperburuk kekhawatiran bahwa Israel akan memperluas serangannya lebih jauh ke Lebanon. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama