New York, MINA – Pemukim Yahudi melancarkan setidaknya 264 serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki selama Oktober, menandai rekor bulanan tertinggi sejak PBB mulai melacak insiden serupa pada tahun 2006.
Dalam sebuah pernyataan yang memperingatkan peningkatan tajam kekerasan pemukim, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada Jumat (7/11) mengatakan serangan-serangan tersebut, yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan properti warga Palestina, mencapai rata-rata delapan insiden per hari. Palestinian Information Center melaporkan.
“Sejak 2006, OCHA telah mendokumentasikan lebih dari 9.600 serangan semacam itu. Sekitar 1.500 di antaranya terjadi tahun ini saja, sekitar 15 persen dari total serangan,” kata badan PBB tersebut dalam sebuah pernyataan.
OCHA juga menyatakan antara awal tahun ini hingga Rabu (5 Oktober), 42 anak Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat.
Baca Juga: Hamas Kritik Keputusan Kazakhstan Bergabung dengan Perjanjian Abraham
“Itu berarti satu dari setiap lima warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat pada tahun 2025 adalah anak-anak,” kata OCHA.
Serangan di Tepi Barat terjadi meskipun gencatan senjata yang ditengahi AS dalam perang di Gaza pada bulan Oktober, yang telah meredakan sebagian besar pertempuran dan mendorong pertukaran tahanan.
Sebagai rumah bagi 3,3 juta warga Palestina, Tepi Barat telah lama menjadi inti rencana negara Palestina di masa depan, tetapi pemerintahan Israel secara berturut-turut telah memperluas permukiman dengan cepat, memecah belah tanah Palestina yang diduduki. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: Israel Batasi Pasokan Bantuan ke Gaza
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur