New York, 9 Rabi’ul Awwal 1437/20 Desember 2015 (MINA) – Pejabat senior PBB Zainab Hawa Bangura meminta semua kelompok bersenjata di Suriah untuk segera menghentikan kekerasan seksual sebagai taktik dalam perang saudara di sana.
Bangura, Perwakilan Khusus Sekjen PBB tentang Kekerasan Seksual dalam Konflik, menekankan bahwa satu-satunya solusi untuk krisis Suriah adalah politik.
“Solusi politik adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan di Suriah, termasuk penggunaan kekerasan seksual yang sistematis,” katanya dalam sebuah pernyataan Sabtu (19/12). ARA News memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Bahkan sebagai mata air harapan untuk perdamaian, saya tegaskan seruan saya kepada semua pihak dalam konflik di Suriah untuk segera menahan diri dari penggunaan kekerasan seksual yang telah digunakan sebagai taktik perang, taktik terorisme, dan alat penyiksaan,” ujarnya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Bangura juga meminta Presiden Bashar Al-Assad dan pasukannya untuk memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan untuk daerah yang dilanda perang.
“Kaum minoritas, termasuk agama dan etnis minoritas, serta individu lesbian, gay, biseksual, transgender dan intersex (LGBTI), mendapat penganiayaan, penyiksaan secara seksual dan dibunuh secara sistematis,” kata Bangura.
“Pelanggaran-pelanggaran ini adalah sebuah penghinaan terhadap kemanusiaan kita bersama dan harus segera dihentikan. Para pelaku harus dimintai pertanggungjawaban,” pungkasnya. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata