Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB SERUKAN AKHIRI KEKERASAN SEKSUAL DI SURIAH

Rudi Hendrik - Ahad, 20 Desember 2015 - 13:05 WIB

Ahad, 20 Desember 2015 - 13:05 WIB

1188 Views

Wanita Suriah menjadi korban utama dalam kekerasan seksual dalam masa perang oleh pihak-pihak yang berperang. (Foto: dok. Al Jazeera)

SURIAH.jpg" alt="Wanita Suriah menjadi korban utama dalam kekerasan seksual dalam masa perang oleh pihak-pihak yang berperang. (Foto: dok. Al Jazeera)" width="550" height="364" /> Wanita Suriah menjadi korban utama dalam kekerasan seksual dalam masa perang oleh pihak-pihak yang berperang. (Foto: dok. Al Jazeera)

New York, 9 Rabi’ul Awwal 1437/20 Desember 2015 (MINA) – Pejabat senior PBB Zainab Hawa Bangura meminta semua kelompok bersenjata di Suriah untuk segera menghentikan kekerasan seksual sebagai taktik dalam perang saudara di sana.

Bangura, Perwakilan Khusus Sekjen PBB tentang Kekerasan Seksual dalam Konflik, menekankan bahwa satu-satunya solusi untuk krisis Suriah adalah politik.

“Solusi politik adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan di Suriah, termasuk penggunaan kekerasan seksual yang sistematis,” katanya dalam sebuah pernyataan Sabtu (19/12). ARA News memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Bahkan sebagai mata air harapan untuk perdamaian, saya tegaskan seruan saya kepada semua pihak dalam konflik di Suriah untuk segera menahan diri dari penggunaan kekerasan seksual yang telah digunakan sebagai taktik perang, taktik terorisme, dan alat penyiksaan,” ujarnya.

Baca Juga: Perundingan Putaran Kedua Iran-AS di Roma Akan Dimediasi oleh Menlu Oman

Bangura juga meminta Presiden Bashar Al-Assad dan pasukannya untuk memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan untuk daerah yang dilanda perang.

“Kaum minoritas, termasuk agama dan etnis minoritas, serta individu lesbian, gay, biseksual, transgender dan intersex (LGBTI), mendapat penganiayaan, penyiksaan secara seksual dan dibunuh secara sistematis,” kata Bangura.

“Pelanggaran-pelanggaran ini adalah sebuah penghinaan terhadap kemanusiaan kita bersama dan harus segera dihentikan. Para pelaku harus dimintai pertanggungjawaban,” pungkasnya. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Badan Nuklir IAEA Diminta Netral dalam Perundingan Teheran-Washington

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam
Timur Tengah