New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan investigasi independen atas penembakan massal terhadap pencari bantuan di dekat lokasi distribusi di Gaza, yang dilaporkan terjadi setiap hari sejak 27 Mei, ketika Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS memulai operasinya.
“Saya terkejut dengan laporan tentang warga Palestina yang terbunuh dan terluka saat mencari bantuan di Gaza kemarin,” kata Guterres dalam pernyataannya pada Senin (2/6). Quds News Network (QNN) melaporkan.
“Saya menyerukan investigasi segera dan independen atas peristiwa ini dan agar para pelaku dimintai pertanggungjawaban,” katanya.
Kemudian pada hari yang sama, Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Türk mengatakan kepada BBC bahwa cara bantuan kemanusiaan saat ini dikirimkan, “tidak dapat diterima” dan “tidak manusiawi”.
Baca Juga: Tahanan Perempuan Palestina Alami Kekerasan dan Penyiksaan
“Saya pikir apa yang ditunjukkannya adalah pengabaian total terhadap warga sipil. Dapatkah Anda bayangkan orang-orang yang benar-benar putus asa untuk mendapatkan makanan, obat-obatan, selama hampir tiga bulan dan kemudian mereka harus berlari untuk mendapatkannya atau mencoba mendapatkannya dalam keadaan yang paling putus asa?” katanya kepada program Newshour dari BBC World Service.
“Itu menunjukkan dehumanisasi besar-besaran terhadap orang-orang yang sangat membutuhkan,” katanya.
Setidaknya empat pembantaian mematikan terjadi di dekat lokasi distribusi bantuan GHF, tempat pasukan Israel secara sengaja menembaki warga sipil Gaza yang mencari bantuan.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sekitar 102 orang yang kelaparan telah tewas dan 490 lainnya terluka di dekat titik distribusi itu oleh tembakan Israel, sejak yayasan kontroversial itu mulai beroperasi pada 27 Mei. []
Baca Juga: Yordania Kecam Serbuan Ekstrimis Yahudi ke Al-Aqsa, Sebut Langgar Hukum Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)