Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB Serukan Negara Islam Ingatkan Taliban Soal Hak Perempuan

kurnia - Jumat, 27 Januari 2023 - 11:38 WIB

Jumat, 27 Januari 2023 - 11:38 WIB

3 Views ㅤ

New York, MINA – Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amina Mohammed meminta negara-negara Muslim untuk mengingatkan otoritas de facto Afghanistan, Taliban, bahwa wanita memiliki hak dalam Islam.

Amina Mohammed melakukan perjalanan ke beberapa negara termasuk Turkiye, Indonesia dan beberapa negara Teluk, termasuk Arab Saudi, sebelum delegasinya mengunjungi Afghanistan untuk berbincang dengan Taliban.

”Ada proposal di atas meja sekarang bahwa PBB bersama  Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan bersama-sama mengadakan konferensi internasional dengan sejumlah negara pada Maret tentang wanita di dunia Muslim, dan ini akan membahas masalah Afghanistan, juga kawasan,” kata Amina di markas besar PBB setelah menyelesaikan perjalanan empat hari ke Afghanistan.

”Ketika (aktivis pendidikan perempuan Pakistan) Malala (Yousafzai) ditembak, dia ditembak di Pakistan. Jadi ada masalah di daerah. Ada daerah yang juga perlu tampil ke depan dengan mendorong hak-hak perempuan dalam Islam,” tegasnya.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Dia menekankan, bahwa sangat penting bagi negara-negara Muslim untuk bersatu dan mengingatkan Taliban bahwa perempuan memiliki hak dalam Islam.

“Banyak hal yang harus kita tangani adalah bagaimana kita melakukan perjalanan ke Taliban dari abad ke-13 hingga ke-21, dan itu adalah sebuah perjalanan,” imbuh Amina.

Kembalinya Taliban berkuasa di Afghanistan pada 15 Agustus 2021 diikuti hambatan bantuan keuangan internasional yang menyeret negara itu ke dalam krisis ekonomi, kemanusiaan, dan hak asasi manusia.

Rezim Taliban baru-baru ini menutup universitas untuk perempuan di seluruh negeri sampai pemberitahuan lebih lanjut dan telah melarang anak perempuan untuk bersekolah SMA, membatasi kebebasan bergerak wanita dan anak perempuan, mengecualikan perempuan dari sebagian besar wilayah kerja dan melarang perempuan menggunakan taman, pusat kebugaran dan pemandian umum.

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Wanita dan anak perempuan telah dirampas haknya, termasuk hak soal pendidikan, dan hilang dari kehidupan publik di bawah Taliban.

Ribuan perempuan sejak itu kehilangan pekerjaan atau dipaksa mengundurkan diri dari lembaga pemerintah dan sektor swasta.

Banyak perempuan menuntut agar hak mereka dipulihkan dengan turun ke jalan dan menggelar aksi protes. (R/R4/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Timur Tengah
Palestina