Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB Serukan Penggalangan Dana AS$ 3,5 Miliar Dolar Untuk Pengungsi Suriah di Turki

Redaksi MINA - Selasa, 7 Februari 2017 - 22:30 WIB

Selasa, 7 Februari 2017 - 22:30 WIB

433 Views

Ankara, 9 Jumadil Awwal 1438/7 Februari 2017 (MINA) – Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) menyerukan penggalangan dana sebesar  AS$ 3,5 miliar dolar pada dua tahun ke depan untuk membantu hampir tiga juta pengungsi Suriah yang berada di Turki.

Ankara telah berulang kali mengeluh ditinggal sendirian untuk menangani masuknya pengungsi Suriah sejak konflik bermula di negara itu  pada Maret 2011.

Turki memerlukan lebih dari AS$ 3,5 miliar pendanaan baru selama dua tahun ke depan untuk pengungsi Suriah dan masyarakat mereka di Turki,” kata juru bicara UNHCR Jean-Marie Garelli dalam sebuah pernyataan, demikian dilaporkan Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Turki memerlukan bantuan yang layak dan dukungan keuangan lebih,” kata Jean-Marie Garelli.

Baca Juga: Paus Leo XIV Tiba di Lebanon

Ia mengatakan sangat sedikit bantuan untuk Turki  sebagai negara tuan rumah di garis depan pengungsi Suriah.

Turki memiliki pengalaman tentang bagaimana sejumlah besar pengungsi dan migran dapat ditangani dengan cara yang masuk akal,” kata koordinator warga PBB di Turki, Irina Vojackova-Sollorano.

Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan gizi pengungsi Suriah, menyediakan akses ke layanan kesehatan dan mendorong kesempatan kerja termasuk mengambil izin kerja bahwa Turki telah memungkinkan sejak 2016.

PBB mengatakan dalam laporannya pada rencana bahwa kemiskinan masih umum di kalangan penduduk Suriah di Turki, 80 persen di antaranya terdaftar di tenggara negara itu.

Baca Juga: Belasan Warga Suriah Tewas, termasuk 2 Anak dalam Serangan Israel di Beit Jinn, Suriah

“Banyak keluarga telah menggunakan mekanisme koping negatif, seperti perkawinan anak, poligami, pekerja anak, mengurangi kualitas atau kuantitas konsumsi pangan, perumahan di bawah standar, dan jalan mengemis,” katanya. (T/R13/P1)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Jet Israel Serang Lebanon Selatan, Guncang Gencatan Senjata Setahun Setelahnya

Rekomendasi untuk Anda