Jenewa, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyuarakan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi keamanan di Palestina yang diduduki setelah serangan harian Israel selama sepekan terakhir di Masjid Al-Aqsha di Yerusalem yang diduduki.
“Penggunaan kekuatan oleh polisi Israel yang mengakibatkan luka luas di antara jamaah dan staf di dalam dan sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa harus segera diselidiki, tidak memihak, independen dan transparan,” kata Juru Vicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Ravina Shamdasani, demikian WAFA melaporkan, Sabtu (23/4).
“Kami sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan di wilayah pendudukan Palestina dan Israel selama sebulan terakhir,” ujarnya.
“Mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran apa pun harus dimintai pertanggungjawaban, dan kebijakan serta prosedur tentang penggunaan kekuatan ditinjau dengan maksud untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut,” lanjutnya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Lebih lanjut Shamdasani mengatakan, tindakan pasukan keamanan pendudukan Israel pada 15 April, yang terekam dalam banyak video, “menimbulkan kekhawatiran serius bahwa penggunaan kekuatan meluas, tidak perlu, dan sembarangan.”
Menurutnya, nemperhatikan bagaimana ketegangan di Yerusalem berdampak pada daerah lain, operasi militer intensif Israel di Tepi Barat, terutama di Jenin, menempatkan warga Palestina dalam risiko tinggi.
“Serangan Israel dan operasi penangkapan di Tepi Barat menimbulkan kekhawatiran serius tentang penggunaan kekuatan yang berlebihan dan perlakuan buruk dan penangkapan sewenang-wenang terhadap anggota keluarga orang yang dicari,” ujarnya.
“Beberapa pembunuhan, termasuk khususnya pasukan keamanan Israel yang menembak seorang wanita Palestina di Husan pada 10 April, menimbulkan kekhawatiran serius tentang penggunaan kekuatan yang berlebihan dan perampasan nyawa secara sewenang-wenang,” tambahnya. (T/R5/P2)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)