New York, MINA – PBB siap membantu secara finansial Bangladesh dalam memindahkan para pengungsi Rohingya, kantor koordinator residen PBB di Bangladesh mengatakan hari Senin, 25 Maret.
Seperti disebutkan The Independent, hal itu disampaikan setelah Bangladesh mengatakan tidak bisa lagi menanggung beban pengungsi sendiri.
Pemerintah Bangladesh berencana untuk memindahkan para pengungsi ke pulau Bhashan Char bulan April untuk mengurangi tekanan pada kamp-kamp pengungsi Cox’s Bazar, khususnya di Kutupalong, di perbatasan dengan Myanmar.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Lebih dari 740.000 pengungsi Muslim telah pindah ke daerah itu, setelah melarikan diri dari pertempuran antara militer Myanmar dan Pasukan Keselamatan Arakan Rohingya (ARSA).
PBB ingin “terlibat secara konstruktif” dengan Bangladesh untuk memastikan para pengungsi hidup “dalam kondisi yang aman dan berkelanjutan”.
Relokasi ke pulau itu akan berlangsung atas dasar sukarela. Repatriasi ke Myanmar juga akan dilakukan secara sukarela, tetapi negosiasi untuk efek itu terhenti.
Proses itu seharusnya dimulai pada 15 November 2018, tetapi tidak ada seorang pun pengungsi yang menyatakan kemauan untuk kembali, setidaknya sampai Myanmar menjamin keamanan dan kewarganegaraan mereka.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Asisten Komisaris Tinggi (Perlindungan) UNHCR Volker Turk mengatakan pada 21 Maret bahwa pemulangan akan menjadi proses yang panjang.
Pihak berwenang Bangladesh memilih untuk relokasi mengatasi beberapa masalah. Pulau terpencil berjarak satu jam perjalanan dengan perahu dari daratan.
Bagi pihak berwenang Bangladesh, sangat penting untuk merelokasi ke pulau itu, dan mengharapkan setidaknya 100.000 pengungsi pindah ke pemukiman baru.
Perlu tanggul setinggi tiga meter di sekitar pulau dengan biaya US $ 280 juta, untuk mencegah gelombang pasang jika terjadi topan. (T/RS2/RS1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)