New York, 25 Jumadil Akhir 1436/14 April 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Senin (13/4) mengatakan, lembaganya siap bekerja sama mengungkap fakta tentang apa yang sebenarnya terjadi pada peristiwa 1915 yang melibatkan warga Armenia.
Peristiwa 1915 terjadi selama Perang Dunia I, ketika sebagian penduduk Armenia yang tinggal di Kekaisaran Ottoman berpihak pada Rusia menyerang dan memberontak melawan kekaisaran.
Kekaisaran Ottoman memindahkan warga Armenia ke Anatolia timur menyusul terjadinya pemberontakan dan ada korban di pihak Armenia selama proses relokasi, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
“(Ban Ki-moon) sepenuhnya menyadari kepekaan terkait dengan karakterisasi apa yang terjadi pada 1915, 100 tahun yang lalu,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric kepada wartawan di New York.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Sekretaris Jenderal sangat percaya, memperingati dan mengingat peristiwa tragis 1915 dengan terus bekerja sama untuk mengungkap fakta-fakta apa yang terjadi, harus memperkuat tekad kita bersama untuk mencegah kejahatan dan kekejaman yang sama di masa depan,” katanya.
Etnis Armenia telah menuntut permintaan maaf dan kompensasi, sementara Turki secara resmi telah membantah tuduhan Armenia atas insiden itu, meskipun banyak etnis Armenia tewas.
Namun, banyak orang Turki yang juga tewas dalam serangan kelompok-kelompok Armenia di Anatolia.
Pemerintah Turki telah berulang kali meminta sejarawan untuk mempelajari arsip Ottoman yang berkaitan dengan era itu untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi antara pemerintah Ottoman dan warga Armenia. (T/P001/R03)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu