Jenewa, MINA – PBB mengatakan, setidaknya lebih dari 1.000 pengungsi telah meninggal tenggelam di lepas pantai Libya tahun ini.
Mereka tenggelam saat melakukan perjalanan berbahaya antara Afrika dan Eropa, termasuk lebih dari 200 orang yang tenggelam dalam dua hari pekan ini.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan dalam sebuah pernyataan, Kmis (21/6), “terkejut” oleh kematian itu dan menyerukan tindakan segera untuk mengurangi korban jiwa yang terus berlanjut.
“UNHCR kecewa dengan semakin banyaknya pengungsi dan migran yang kehilangan nyawa mereka di laut,” kata pernyataan itu, demikian The New Arab melaporkan.
Baca Juga: Anak-Anak Gaza yang Sakit Dirujuk ke Yordania
UNHCR menyerukan tindakan internasional mendesak untuk memperkuat upaya penyelamatan di laut oleh semua aktor yang relevan dan cakap, termasuk LSM dan kapal komersial di seluruh Mediterania.
“Pada saat yang sama, akses ke perlindungan di negara-negara suaka pertama harus dipastikan, serta jalur alternatif bagi pengungsi di Libya yang mencoba menyeberang laut untuk mencari perlindungan dan keamanan. Semua langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada lagi kehidupan yang hilang di laut,” katanya.
Menurut UNHCR, sekitar 220 orang telah tenggelam pada hari Selasa dan Rabu, 19 dan 20 Juni, dalam tiga tragedi terpisah. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Mi’raj News Agency (MINA)