PBB Tekankan Dukungan Kemerdekaan Palestina

(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, MINA – Pelaksana Tugas Direktur di Jakarta Eshila Maravanyika menyampaikan pesan Sekjen PBB Antonio Guterres yang menekankan dukungan PBB mendirikan Negara merdeka sebagai wujud upaya mengakhiri konflik di kawasan tersebut.

Hal itu disampaikan Eshila pada peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina di Jakarta, Kamis (30/11).

Dia juga mengatakan, Antonio Guterres menitipkan salam kepada Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi yang hadir dan membuka acara ini.

“Semua proses perdamaian dan rekonsiliasi Palestina sudah berada di jalan yang benar. Kita harus mendukung agar proses ini berjalan dengan baik dan mencapai tujuan,” katanya mengutip pernyataan Guterres.

Eshila juga menyampaikan pesan Sekjen PBB bahwa saat ini waktu tepat untuk mengakhiri konflik dengan mendirikan sebuah Negara Palestina yang merdeka, hidup berdampingan dalam damai dan aman bersama .

Dalam hal ini, Guterres menegaskan, solusi dua negara yang diakui oleh Resolusi Majelis Umum PBB 181 adalah satu-satunya dasar untuk mewujudkan perdamaian yang adil, abadi serta komprehensif antara Israel dan Palestina. Resolusi konflik ini juga akan menciptakan momentum untuk stabilitas yang lebih besar di seluruh kawasan.

“Menaati semua resolusi PBB, hukum internasional dan perjanjian internasional, inilah yang akan mewujudkan two state solution dan mengakhiri kependudukan ilegal di Palestina,” tegasnya.

Guterres mendorong Palestina-Israel secara nyata menunjukkan komitmen tersebut dan menciptakan kondisi untuk kembali kepada negosiasi perdamaian yang berarti.

Perkembangan positif baru-baru ini tentang rekonsiliasi Palestina harus dimanfaatkan oleh semua pihak untuk memajukan proses perdamaian ke arah yang benar.

Dia mengulangi kesiapannya untuk bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, termasuk Kuartet Timur Tengah dan negara-negara di kawasan itu. Hal ini guna mendukung berakhirnya setengah abad pendudukan dan menyelesaikan semua masalah status akhir.

Dubes Palestina untuk Indonesia Dr. Zuhair Al-Shun memanfaatkan kesempatan tersebut agar komunitas internasional mendukung kemerdekaan negaranya.

“Dunia juga harus mendorong Israel, supaya mereka (Israel) mampu mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina,” katanya.

Selain itu Dean of Arab States sekaligus Duta Besar Tunisia di Jakarta Mourad Belhassen mengatakan, krisis yang terjadi di Palestina harus segera diakhiri, jika tak ingin timbulnya permasalahan baru di kawasan, seperti ekstremisme dan radikalisme.

“Dewan Keamanan PBB harus terus menekan Israel menggunakan mekanisme resolusi PBB, hukum internasional. Agar Palestina mampu menjadi negara yang merdeka, berdaulat, serta memiliki kemampuan untuk menentukan nasib sendiri,” ujarnya.

Peringatan the International Day of Solidarity with the Palestinian People atau Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina digelar oleh Kedutaan Besar Palestina bersama dengan Pusat Informasi PBB (UNIC) dan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh para Duta Besar negara sahabat,. khususnya Timur Tengah, Duta Besar Palestina untuk Indonesia yang baru Zuhair Al-Shun, Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur, Ketua Umum Aqsa Working Group (AWG) Agus Sudarmaji, serta beberapa lembaga dan NGO Pembela Palestina.

Permasalahan Palestina terkait erat dengan sejarah PBB dan merupakan salah satu isu terpanjang yang belum terselesaikan dalam agenda Organisasi.

Isu kemerdekaan Palestina juga terus digaungkan RI dalam sejumlah pertemuan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), terutama saat gelaran KTT Luar Biasa pada Maret lalu di Jakarta. (L/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.