New York, 3 Syawal 1434/10 Agustus 2013 (MINA) – Sekretaris-Jenderal PBB, Ban Ki-moon menekankan pentingnya menemukan solusi politik untuk menyelesaikan krisis sedang berlangsung di Suriah yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.
Ban Ki-Moon yang menerima kunjungan Menteri Luar Neger Rusia, Sergey Lavrov juga mendesak agar penyelenggaraan konferensi internasional untuk Suriah segera digelar dengan melibatkan pihak-pihak yang bertikai di Suriah.
Mereka membahas krisis kemanusiaan di Suriah yang semakin parah dan belum juga ditemukan solusinya. Hal itu diperparah dengan isu sektarian di Suriah yang melibatkan pihak-pihak luar Suriah ingin turut campur dalam konflik tersebut.
Pada Juni 2013 lalu, rencana konferensi internasional yang secara khusus membahas Suriah akan diadakan di Jenewa, Swiss. Para penggagas acara tersebut para pejabat senior Amerika Serikat, pejabat dari Rusia, PBB dan perwakilan dari Liga Arab, Lakhdar Brahimi. Namun waktu pastinya masih belum dijadwalkan.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Hasil dari konferensi tersebut diharapkan akan menjadi solusi untuk konflik di Suriah melalui perjanjian komprehensif antara Pemerintah dan pihak oposisi. Minimalnya, hasil itu dapat mengurangi korban sipil yang terus meningkat.
Sebelumnya, PBB dan beberapa lembaga kemanusiaan internasional menyerukan pembentukan sebuah badan yang bertugas menjembatani pihak pemerintah dan oposisi agar menyetujui genjatan senjata sampai terlaksananya konferensi internasional tersebut.
Sejak pertempuran dimulai pada Maret 2011 lalu, antara Pemerintah Suriah dan kelompok oposisi yang berusaha menggulingkan kekuasaan Presiden Bashar Al-Assad, sampai saat ini tercatat lebih dari 100.000 orang telah tewas, hampir dua juta orang mengugsi ke negara tetangga dan selanjutnya empat juta terlantar di berbagai wilayah Suriah. Saat ini, sedikitnya 6,8 juta warga Suriah memerlukan bantuan kemanusiaan yang mendesak. Laman resmi PBB melaporkan seperti di kutip Miraj News Agency (MINA).
Salah satu lembaga HAM yang berbasis di Inggris untuk Suriah, Observatorium, merilis liputan data yang ditulis dalam lama resminya dalam rincian korban tewas per 25 Juni 2013 adalah korban tewas dari sipil sekitar 36.661 jiwa; korban tewas dari kubu pemerintah Assad sekitar 25.047 orang (tentara pemerintah); korban tewas dari kubu pro pemerintah Assad sekitar 17.311 orang; korban tewas dari milisi Hizbullah sekitar 169 orang; korban tewas dari oposisi sekitar 13.539 orang; korban tewas dari tentara Free Syrian Army (FSA) sekitar 2.015 orang; dan korban tewas warga asing yang berafiliasi dengan oposisi sekitar 2.518 orang. (T/P04/P02)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mi’raj News Agency (MINA)