New York, 1 Dzulqa’dah 1435/27 Agustus 2014 (MINA) – Juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Masalah Pengungsi (UNHCR), Natalia Prokopchuk, mengatakan, aksi ISIS yang terjadi di Irak merupakan tragedi kemanusiaan yang belum pernah terjadi selama 20 tahun terakhir ini.
Sebelumnya sebagian besar bantuan UNHCR diberikan pada pengungsi di Yordania dan negara-negara tetangga Suriah, namun sekarang bantuan itu sebagian besar diberikan kepada Kurdi Irak, tambah Prokopchuk.
Bantuan dari Jerman, Swedia, Norwegia dan Amerika Serikat (AS) telah diberikan ke suku Kurdistan melalui PBB, katanya, seperti dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
“Kami berhubungan langsung dengan suku Kurdi di Irak dan akan semakin meningkatkan hubungan tersebut, seraya terus membahas situasi para pengungsi di Irak,” katanya.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
UNHCR mengadakan pertemuan dengan pejabat-pejabat Pemerintah Irak dari Kementerian Luar Negeri, Kementrian Imigrasi dan perwakilan dari tiga provinsi Irak utara yakni Dohuk, Erbil dan Sulaymaniyah, di Erbil, Selasa.
Pertemuan tersebut membahas situasi Yazidi dan pengungsi Kristen yang berlindung di Kurdi akibat kondisi keamanan yang memburuk di tiga provinsi itu, kata Wakil Menteri urusan Luar Negeri Irak, Zendar Zebari.
Menurut angka terbaru, jumlah pengungsi di Kurdistan telah melampaui 1,5 juta orang, yang merupakan sumber keprihatinan bagi para pejabat Kurdi.
“Misalnya perlu membangun puluhan kamp, karena jumlah pengungsi sangat besar,” kata Zebari.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Kelompok militan ISIS telah merebut kendali pemerintah Irak utara dan barat selama dua bulan terakhir.
Pasukan pemerintah dan pasukan Kurdi berjuang untuk mendapatkan kembali wilayahnya dari kekuasaan Negara Islam (ISIL) tersebut.
Pada Juli lalu, ISIS memberi ultimatun pada warga Kristen di Mosul untuk masuk Islam atau membayar “Jizya” untuk keamanan mereka, sehingga memaksa sebagian besar warga kota untuk meninggalkan kampung halamannya.
Pada 2 Agustus, militan ISIS merebut kota Karakush di Provinsi Nineveh, wilayah terbesar yang didiami warga Kristen di Irak, yang menyebabkan pengungsian lebih dari 100.000 orang Kristen. (T/P002/P2)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu