New York, 16 Shafar 1436/9 Desember 2014 (MINA) – PBB menyatakan 2014 sebagai tahun untuk anak-anak, di mana jutaan anak terperangkap dalam konflik kekerasan diseluruh dunia.
“2014 menjadi tahun yang menakutkan bagi jutaan anak-anak, seperti memburuknya konflik di seluruh dunia, di mana mereka mengalami kekerasan, direkrut paksa dan sengaja menjadi target oleh kelompok yang bertikai,” kata badan PBB unruk anak-anak UNICEF. Anadolu Agency melaporkan, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut badan tersebut, Diperkirakan 230 juta anak-anak hidup di daerah yang terkena konflik, sebanyak 15 juta anak terjebak dalam pertempuran di Palestina, Suriah, Republik Afrika Tengah, Irak, Sudan Selatan dan Ukraina.
“Anak-anak tewas saat belajar di kelas, maupun ketika tidur. Mereka telah menjadi yatim piatu, diculik, disiksa, direkrut, bahkan dijual sebagai budak,” kata Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Ratusan anak-anak diculik pada 2014 baik sedang di sekolah maupun dalam perjalanan mereka menuju sekolah. Puluhan ribu anak telah direkrut oleh angkatan bersenjata, maupun kelompok-kelompok tertentu.
Akibat serangan Israel selama tujuh pekan di jalur Gaza di Gaza Juli-Agustus lalu, mengakibatkan 538 anak-anak tewas, lebih dari 3.370 terluka, 1.500 anak menjadi yatim piatu, dan 54.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Di Suriah, sebanyak 7,3 juta anak-anak terjebak dalam perang saudara, setidaknya 35 mengenai sekolah-sekolah yang menewaskan 105 anak dan melukai hampir 300 orang. Di Irak setidaknya 700 anak-anak mengalami cacat dan terbunuh tahun ini.
PBB mencatat, 432 anak tewas dan cacar sejak awal 2014 (tiga kali lebih banyak dari tahun sebelumnya). Hingga 10.000 anak diperkirakan telah direkrut oleh kelompok-kelompok bersenjata untuk dieksploitasi.(T/P008/R03)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu