New York, MINA – Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyatakan secara resmi mengonfirmasi perubahan nama negara Turki menjadi Turkiye dalam semua bahasa.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric menyampaikan hal itu pada Jumat (3/6) dalam sebuah pernyataan resminya.
Sebelumnya, pada Januari 2022 lalu, Presiden Erdogan menyatakan bakal mengganti nama Turkey menjadi Turkiye. Menurutnya, kata Turkiye mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa Turki.
Türkiye adalah nama yang digunakan untuk negara dalam bahasa Turki, dan negara itu sekarang ingin membawa nama itu ke dunia internasional.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavasoglu juga telah men-tweet foto dirinya yang menandatangani surat tersebut. Surat itu terlihat ditujukan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres.
Kemudian, dia menyebut perubahan itu diharapkan akan mengakhiri proses “peningkatan nilai merek negara kami,” sebuah inisiatif yang dimulai oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang telah memimpin negara itu selama hampir dua dekade.
Berdasarkan informasi, negara tersebut ternyata telah berupaya beberapa kali untuk mengganti nama negaranya menjadi Turkiye. Salah satu yang dilakukan yakni mengubah merek pada produknya dari “buatan Turki” menjadi “buatan Turkiye”.
Kantor berita Anadolu dan TRT World menggunakan “Türkiye” dalam siaran berbahasa Inggris mereka. Satu artikel TRT World mencoba menjelaskan alasannya dengan merujuk pada kamus bahasa Inggris: Flip through the Cambridge Dictionary dan “turkey” didefinisikan sebagai “sesuatu yang gagal dengan buruk” atau “orang yang bodoh atau konyol”. (R/P2)
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok