Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB: Warga Afghanistan Jadi Kelompok Pengungsi Ilegal Terbesar Kedua

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 21 detik yang lalu

21 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: kapal yang memuat ratusan migran tenggelam. (Gambar: dok. Khaama Press)

Jenewa, MINA – Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) melaporkan bahwa warga negara Afghanistan adalah kelompok pengungsi terbesar kedua yang memasuki Yunani secara ilegal pada 2024, setelah warga Suriah.

Dilansir dari Khaama Press, UNHCR menyatakan pada Jumat (31/1) bahwa total 54.417 orang memasuki Yunani melalui laut pada tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 35% warga Suriah, 26% warga Afghanistan, 12% Mesir, 4% warga Palestina, dan 4% warga Eritrea.

UNHCR juga mencatat peningkatan jumlah migran, dengan peningkatan kedatangan sebesar 27% pada 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut statistik mereka, 16% pengungsi adalah perempuan, 28% adalah anak-anak, dan 56% adalah laki-laki.

Yunani merupakan salah satu rute utama bagi para migran yang ingin memasuki negara-negara Eropa, dengan ribuan pengungsi, terutama dari Afghanistan dan Suriah. Mereka mempertaruhkan nyawanya di sepanjang jalan. Banyak pengungsi yang kehilangan nyawa secara tragis selama perjalanan.

Baca Juga: Belize Bergabung dengan Afsel di ICJ Dalam Kasus Genosida Israel di Gaza

UNHCR sebelumnya melaporkan bahwa 25% pengungsi yang tiba melalui laut ke Yunani berasal dari Afghanistan. Secara total, 27.352 pengungsi tiba melalui laut ke Yunani pada 2024.

Tren yang mengkhawatirkan itu menyoroti tantangan berkelanjutan yang dihadapi oleh para pengungsi dan negara-negara tujuan mereka. Dukungan dan tindakan internasional sangat penting untuk mengatasi krisis migrasi yang terus meningkat dan memberikan bantuan yang diperlukan bagi mereka yang terkena dampak. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Feature
Internasional
Asia
Asia