Jenewa, MINA – Rupert Colville, Juru Bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan penembakan Jacob Blake di AS memperlihatkan bagaimana orang Afrika-Amerika terus terpapar risiko yang berbeda dan tinggi dalam badan penegakan hukum AS.
Penembakan itu telah memicu kembali demonstrasi massa menentang ketidaksetaraan rasial dalam sistem peradilan pidana Amerika, Anadolu Agency melaporkan.
“Saya pikir ini adalah pengingat yang menyakitkan tentang bagaimana orang Afrika-Amerika terus dihadapkan pada risiko yang berbeda dan tinggi ketika terlibat dengan badan penegakan hukum di Amerika Serikat,” kata Colville.
“Dan episode yang sangat tragis ini menegaskan kembali perlunya tindakan segera untuk menghapus hubungan antara rasisme struktural dan kepolisian,” ujarnya.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Menurutnya, Polisi telah menggunakan kekerasan yang tampaknya berlebihan terhadap Jacob Blake.
Insiden penembakan Jacob Blake terjadi pada hari Ahad (23/8), ketika polisi menanggapi panggilan 911 tentang perselisihan rumah tangga di Kenosha, Wisconsin.
Pengacara Blake, Benjamin Crump, mengatakan bahwa korban “sedang berusaha meredakan perkelahian antara dua orang lainnya ketika petugas tiba di tempat kejadian”.
Sebuah video yang mendokumentasikan kejadian tersebut menunjukkan petugas polisi berusaha menahan Blake saat dia memasuki mobilnya. Salah satu petugas mencoba menangkapnya dan ketika Blake bersandar di dalam mobilnya, petugas itu menarik senjata dan melepaskan setidaknya tujuh tembakan ke punggung Blake. Menurut pengacaranya, empat dari tujuh peluru mengenai Blake.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Insiden penembakan Blake telah menjadikan Kenosha, Wisconsin titik nyala terbaru dalam perjuangan berkelanjutan AS dengan ketidakadilan rasial. (T/R7/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun