Shana’a, 19 Jumadil Akhir 1436/8 April 2015 (MINA) – Koordinator PBB untuk Darurat Bantuan, Valerie Amos melaporkan, kondisi warga sipil Yaman mulai terkena imbas krisis akibat perang yang berlangsung di negara itu.
Dalam laporan resmi, Amos yang juga Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan menyebutkan, data korban warga Yaman dalam dua pekan serangan koalisi Arab mencapai angka 519 orang tewas, hampir 1.700 terluka, termasuk lebih dari 90 anak-anak, sementara puluhan ribu lainnya mulai mengungsi hingga menyeberang laut ke daratan Afrika.
“Puluhan ribu warga meninggalkan rumah mereka, sebagian menyeberangi laut ke Djibouti dan Somalia. Listrik, air dan obat-obatan mulai menipis,” ujarnya dalam laporan UN News Center, Kamis (2/4).
Ia mendesak kepada semua pihak yang terlibat untuk memenuhi kewajiban mereka di bawah hukum internasional dan melakukan yang terbaik untuk melindungi warga sipil, terutama dari kalangan perempuan, anak-anak dan orang-orang tua yang menderita akibat konflik.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Mereka yang terlibat dalam pertempuran harus memastikan bahwa rumah sakit, sekolah, kamp-kamp pengungsi, orang-orang di pengungsian, serta infrastruktur, terutama di daerah-daerah berpenduduk, tidak ditargetkan untuk tujuan militer,” katanya.
Meskipun bahaya serius mengancam, dia melanjutkan, badan-badan PBB dan mitra kemanusiaan berkoordinasi dengan Bulan Sabit Merah Yaman dan pemerintah daerah, tetap memberikan layanan kesehatan dan alat-alat kesehatan darurat, termasuk menyediakan generator untuk mendapatkan air bersih, ketersediaan makanan dan selimut.
Menurutunya, sebelum konflik kekerasan baru-baru ini, kondisi jutaan warga Yaman sebenarnya sudah sangat rentan.
“Saya berharap bahwa perdamaian, keamanan dan stabilitas akan dikembalikan secepatnya,” pinta Amos. (T/P4/R11).
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)