Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB DESAK FAKSI LIBYA CAPAI KESEPAKATAN

Rudi Hendrik - Kamis, 18 Juni 2015 - 22:52 WIB

Kamis, 18 Juni 2015 - 22:52 WIB

461 Views

Dewan Keamanan PBB desak faksi-faksi di Libya bentuk pemerintah persatuan. (Foto: dok. Nahar Net)
Dewan Keamanan PBB desak faksi-faksi di <a href=

Libya bentuk pemerintah persatuan. (Foto: dok. Nahar Net)" width="300" height="170" /> Dewan Keamanan PBB desak faksi-faksi di Libya bentuk pemerintah persatuan. (Foto: dok. Nahar Net)

New York, 1 Ramadhan 1436/18 Juni 2015 (MINA) – Dewan Keamanan PBB pada Rabu (17/6) mendesak faksi-faksi Libya untuk segera mencapai kesepakatan pemerintah yang bertujuan mengakhiri kekacauan dan menerima usulan terbaru dari mediator PBB.

Utusan Khusus PBB untuk Libya Bernardino Leon telah menengahi perselisihan antara koalisi Libya Dawn yang didominasi oleh Ikhwanul Muslimin dan pemerintah Libya yang diakui secara internasional.

Libya sedang mencoba menciptakan ketenangan yang tenggelam dalam kekacauan sejak pemberontakan kelompok-kelompok milisi yang didukung NATO pada 2011, Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dewan Keamanan PBB mengatakan, adalah mendesak bagi pihak-pihak Libya untuk setuju pada Pemerintah Kesepakatan Nasional dan keduanya harus melihat hal “positif” dari konsep yang diajukan oleh Leon awal bulan ini selama pembicaraan di Maroko.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Draft yang diajukan mengusulkan kedua pihak berkomitmen untuk mengintegrasikan kelompok milisi menjadi satu militer di bawah kendali pemerintah persatuan. Pemerintah persatuan akan menunjuk seorang perdana menteri dan mempersiapkan pemilu.

Aliansi milisi Libya Dawn yang mengendalikan ibukota Tripoli, menyambut baik draft perjanjian PBB itu, namun mengatakan perlu dilakukan “modifikasi”.

Sementara pemerintahan yang diakui dunia internasional yang kini berbasis di kota timur Tobruk,  menyuarakan “ketidaksenangan” dengan pasal-pasal dari perjanjian yang diusulkan dan telah menyarankan perubahan. (T/P001/R05)

 

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Dunia Islam
Internasional
Indonesia
Amerika
Amerika