PBNU Harap Kematian Terduga Teroris Siyono Terungkap

Warga Desa Pogung, Kec. Cawas, Kab. Klaten, Jawa Tengah, membawa jenasah terduga teroris Siyono ke pemakaman, Ahad 13 Maret 2016. (Foto: Radar Solo)
Warga Desa Pogung, Kec. Cawas, Kab. Klaten, Jawa Tengah, membawa jenasah terduga teroris ke pemakaman, Ahad 13 Maret 2016. (Foto: Radar Solo)

Jakarta, 22 Jumadil Akhir 1437/31 Maret 2016 (MINA) – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama () berharap fakta-fakta kasus kematian terduga teroris Siyono warga Klaten oleh dapat terungkap.

“Kami mengikuti prosesnya. Bagaimana akhir dari fakta-fakta yang akan dibuktikan,” kata Rais Aam PBNU Ma’ruf Amin, Kamis (31/3).

Menurut Ma’ruf, pengungkapan fakta kematian perlu dilakukan karena ada isu yang menyebutkan Siyono adalah teroris, tapi ada juga yang membantah.

Mengomentari tentang rencana autopsi, Ma’ruf mempercayakan sepenuhnya kepada pihak keluarga ataupun kepolisian terkait kepentingan untuk melakukan autopsi.

Sebelumnya, isteri Siyono, Suratmi, telah meminta kepada ormas Islam agar kematian suaminya dibuat jelas.

Usai menemui Suratmi yang belakangan memilih mengurung diri dari tamu, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa ibu dari lima anak itu bersikeras agar jenasah Siyono diautopsi.

Namun, sebagian warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kec. Cawas, Kab. Klaten, Jawa Tengah, menyatakan penolakannya terhadap rencana autopsi oleh tim independen PP Muhammadiyah yang didukung Komnas HAM dan dikawal oleh Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam).

Kepala Desa Pogung, Djoko Widoyo mengatakan pada Rabu, surat penolakan warga terhadap rencana autopsi itu sudah diserahkan ke polisi.

Penolakan pihak desa terkait rencana autopsi atas jenazah Siyono disesalkan banyak pihak, termasuk kalangan aktivis di Yogyakarta yang curiga adanya pihak yang mengatasnamakan warga.

“Yang jadi pertanyaan, apa benar warga menolak atau ada pihak lain, itu yang harus ditelusuri,” kata aktivis Jogja Police Watch, Baharudin Kamba, Kamis (31/3/2016).

Menurutnya, penolakan itu merupakan salah satu penghambat dilakukannya autopsi. Jika itu terjadi, indikasi ada kekuatan besar di balik penolakan warga tercium. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.