Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBNU Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Luar Masjid Nabawi

Rana Setiawan - Selasa, 5 Juli 2016 - 10:48 WIB

Selasa, 5 Juli 2016 - 10:48 WIB

526 Views

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj.(Arsip)

Jakarta, 30 Ramadhan 1437/5 Juli 2016 (MINA) – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan dan mengutuk keras tragedi teror bom di luar Masjid Nabawi di Madinah, selain di Jeddah dan Al-Qatib, Senin kemarin (4/7).

PBNU mendesak pihak-pihak terkait, terutama kepada komunitas Internasional, PBB, dan juga OKI untuk segera mengusut dan menindak tegas pelaku pengeboman di Madinah tersebut.

“Kekerasan dalam bentuk apapun dan dengan motif bagaimanapun tidak dibenarkan, sebab ia mencederai kemanusiaan,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Selasa (5/7), demikian keterangan pers NU Online yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurutnya, Islam mengutuk kekerasan. Bahkan tidak ada satu pun agama dan ideologi di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan. Umat Islam umumnya ikut merasakan kepedihan yang sangat luar biasa atas kejadian bom bunuh diri di Madinah.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

PBNU juga mengajak seluruh kepala dan pemimpin negara-negara Islam dan para ulama sedunia untuk proaktif melawan radikalisme dan terorisme yang sangat nyata.

Gerakan radikal, katanya, sudah sedemikian merajalelanya sehingga diperlukan penanganan khusus yang intensif dari pelbagai pihak, utamanya ulama dan pemimpin dunia untuk bersatu padu melawan gerakan radikalisme.

PBNU mengajak seluruh umat sedunia untuk terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan atas nama agama. Segala hal yeng mengandung kekerasan sesungguhnya bertentangan dengan ajaran Islam atau bahkan bertentangan denga ajaran agama apa pun,” ujar Kang Said, sapaan akrabnya.

Hingga berita ini ditulis, KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah belum menerima informasi adanya WNI yang menjadi korban dari ledakan di tiga kota berbeda di Saudi ini.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Sebagaimana laporan KJRI Jeddah, pada Senin, 4 Juli 2016, terjadi tiga bom bunuh diri di kota berbeda di Arab Saudi, di Jeddah, Al-Qotif, dan Madinah Al-Munawarah.

Tindakan bom bunuh diri terjadi di depan Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS) di Jeddah Senin pukul 03.38 dini hari waktu setempat.

Sebuah ledakan juga terjadi di area luar Masjid Nabawi di Madinah sore hari jelang berbuka puasa. Aparat keamanan setempat sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menjelaskan bahwa pelaku meledakkan dirinya setelah gelagatnya dicurigai oleh petugas keamanan saat sedang menuju Masjid Nabawi melewati tanah lapang yang biasa digunakan sebagai tempat parkir.

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Aksi tersebut menewaskan satu orang (pelaku), empat petugas keamanan, dan lima petugas lainnya luka-luka.

Ledakan terjadi 300 meter dari Kuburan Nabi Muhammad -shalallahu alaihi wa salam- di luar lokasi masjid, tempat parkir mobil.

Menurut laporan KJRI Jeddah, beberapa media setempat Arab Saudi memberitakan ledakan di Madinah sebagai tindakan bom bunuh diri. Penyelidikan masih berlanjut.

Bom bunuh diri di Madinah akibatkan pelaku tewas di tempat dan lima petugas  keamanan setempat menjadi korban meninggal dunia, serta lima luka-luka.

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

Aksi teror bom bunuh diri juga terjadi di Kota Qatif, menargetkan sebuah Masjid Syaikh Faraj Al’Umran.

Hasil pantauan KJRI Jeddah bahwa situasi di Saudi pada umumnya berjalan normal, namun terdapat beberapa penjagaan ketat di sekitar lokasi ledakan. (T/R05/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersama Sekjen PBNU di Jakarta Kamis 22 Agustus 2024 (Foto: Web PBNU)
Indonesia