Jombang, 21 Syawwal 1436/6 Agustus 2013 (MINA) – Merosotnya moralitas bangsa dan masuknya budaya asing yang bertentangan dengan budaya bangsa Indonesia harus mendapat perhatian khusus oleh PBNU.
Perhatian tersebut akan terlihat dari program-program kerja yang dihasil selama berlangsungnya Muktamar NU yang berlangsung di Jombang awal Agustus 2015 ini.
Hal itu mengemukakan pada sidang Komisi Program Muktamar ke-33 NU yang berlangsung di Pondok Pesantaren Darul Ulum, Rejoso, Jombang, Selasa. Sidang Komisi dipimpin Ketua Sidang Komisi Program Arifin Junaidi yang juga Ketua PP LP Ma’arif, dihadiri lebih kurang 450 peserta utusan dari PW, PC dan PCINU. demikian keterangan Press DMI dilaporkan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (6/8).
Sementara Pengurus PCNU Palembang, Musawir mengungkapkan, perlu program menangkal budaya asing maupun yang tumbuh dari Indonesia yang merusak nilai-nilai moral anak bangsa.
Baca Juga: Pengadilan Brasil Terbitkan Surat Penangkapan Seorang Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Tayangan film dan sinetron di sejumlah televisi swasta nasional banyak yang tidak mendidik, bahkan mengajarkan nilai-nilai tak bermoral.
“Untuk itu, bagaimana PBNU hadir dengan program yang mampu menangkal budaya dari tayangan-tayangan televisi tersebut. Karena Tayangan tersebut masuk ke kamar-kamar anak-anak di seluruh pelosok negeri,” tambah Musawir.
Seiring dengan itu, Imran dari PC Bandung mempersoalkan belum tergambarnya program PBNU terkait penyalahgunaan narkoba, merosotnya moralitas, perzinaan, kebebasan pergaulan, dampak IT (informasi teknologi). Dengan adanya program tersebut, berarti PBNU peduli dengan bangsa ini.
“Karena masalah penyalahgunaan narkoba, moralitas, perzinaan, pergaulan bebas dan dampak negatif IT bisa menghancurkan bangsa ini,” katanya.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Mayoritas warga NU berada di daerah pinggiran. Mereka dikuasai oleh media televisi, tapi bukan media milik NU dan bernuansa NU. Untuk itu, harus ada media (televisi) yang bisa dijadikan sarana komunikasi dari pusat hingga ranting. Media IT satu-satunya cara membangun kekuatan NU ke depan, tambahnya.
Ahmad Jaelani dari PCNU Lampung Tengah, Propinsi Lampung mengungkapkan kalau Wahabi dulu ada di Timur Tengah, tapi sekarang sudah banyak ada di Indonesia. Kehadirannya sudah meresahkan masyarakat di Indonesia.
Untuk itu, sangat penting mengirimkan buku-buku aswaja dan amaliah NU ke daerah-daerah. Kalau pun ada di PCNU buku tersebut, tapi lebih indah kalau PBNU yang mengirimkan ke PCNU sehingga seragam seluruh Indonesia.
Ahmad Jaelani juga mengusulkan, PBNU tidak hanya memperbanyak buku-buku bernuansa NU dari berbagai sisi. Alasannya, mayoritas warga NU tidak gemar membaca buku. Jadi VCD ini penting bagi warga NU yang tidak gemar membaca.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
VCD amaliah dan dalil-dalil dari amaliah NU dalam bentuk VCD bisa disaksikan berulang-ulang sampai pendengarnya paham. Langkah awal bisa mencetak sejuta VCD yang disebar ke berbagai wilayah dan cabang di Indonesia. (T/P002/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat