Depok, MINA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menggelar Ramadhan Forum bertajuk Building Peace Between Palestine and Israel, on the Basis of Sunni Islamic Jurisprudence for a Global Civilization, di Kampus UIII Depok, Kamis (13/4) pukul 15.00 WIB.
Forum tersebut akan menghadirkan sejumlah pembicara antara lain pbnu/">Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Duta Besar Palestina untuk Indonesia HE Zuhair Al-Shun, Hakim Pengadilan Ramallah Mohammed Abdalhafez Yousef Azzam, Direktur Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani, Ketua Lembaga Hubungan dan Kerja sama Internasional (LHKI) PP Muhammdiyah Imam Addaruqtni, dan Jurnalis Pemenang Penghargaan James M Dorsey. Demikian dikutip dari NU Online.
Forum yang terbuka untuk umum ini merupakan inisiasi yang dikembangkan dan dijalankan PBNU dengan empat bahasan, utamanya menyangkut solusi damai antara Palestina dan Israel.
Adapun empat fokus objektif tersebut. Pertama, mendorong keterlibatan agama-agama dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. Kedua, mendorong berdirinya negara Palestina merdeka serta mendapatkan dukungan dari masyarakat internasional sesuai dengan kerangka piagam PBB, dan pemerintahannya yang berkomitmen pada prinsip deklarasi HAM universal.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Ketiga, mendorong terciptanya perdamaian abadi antar kedua negara, Palestina dan Israel atas dasar saling menghormati sebagai bangsa yang merdeka. Keempat, mencegah penyebaran wacana supremasi dan kekerasan yang menyasar warga Palestina dan warga Yahudi Israel.
“Konflik Palestina-Israel telah menjadi perhatian utama dunia selama lebih dari satu abad, puluhan tahun sebelum pengakuan PBB atas Negara Israel pada tahun 1948,” pbnu/">Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, Rabu (12/4).
“Dari generasi ke generasi, konflik tersebut tidak hanya mengakibatkan perang dan meluasnya kekerasan antara orang Arab dan Yahudi, tetapi juga melahirkan narasi bermuatan emosional yang memicu permusuhan, ekstremisme, dan pertumbuhan kelompok teroris di Timur Tengah dan sekitarnya,” katanya.
Sebagai warga negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia dan berdemokrasi sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 agar negara Indonesia “ikut serta dalam menegakkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. PBNU menilai Muslim Indonesia memiliki kewajiban khusus untuk berkontribusi terhadap upaya ini dan membantu mengembangkan peta jalan yang dapat memfasilitasi tercapainya perdamaian antara Israel dan Palestina.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Kami mengundang orang-orang yang beriman dari setiap agama dan bangsa untuk bergabung dalam upaya ini,” ujarnya. (R/R7/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian