PBSI Tetapkan Prokes Ketat Saat Menggelar Indonesia Badminton Festival 2021

Jakarta, MINA – Persatuan Bulu Tangkis Indonesia () akan menerapkan protokol kesehatan ketat saat menggelar di Bali. Bahkan, pihaknya harus carter pesawat untuk memastikan keamanan dan keselamatan para peserta.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna dalam konferensi pers Indonesia Masters dan Indonesia Open 2021 di Inews Tower, MNC Center, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (8/11).

PBSI harus menyewa pesawat karena penerbangan internasional khusus dari luar negeri menuju Pulau Dewata belum dibuka. Para peserta nantinya akan transit lebih dulu di Jakarta, sebelum bertolak ke Bali menggunakan pesawat carter.

“Nanti itu ada sistem bubble. Jadi mereka tidak bisa keluar dari daerah yang sudah ditentukan. Persiapan cukup bagus kita sudah tinjau ke sana,” kata Agung Firman.

Agung menambahkan, atlet mulai berdatangan di Jakarta pada 9-10 November untuk menjalani karantina sementara. Mereka baru akan diberangkatkan setelah semua peserta hadir.

Selama berada di Bali pun atlet tidak bebas keluyuran karena dibatasi. Selain itu, ada tes PCR yang dilakukan setiap dua hari untuk memantau kondisi mereka.

“Karena tadinya mau langsung ke Bali karena sudah dibuka, tapi ternya penerbangan internasional ke Bali belum jalan. Oleh sebab itu, atlet ke Jakarta dulu dari situ langsung ke Bali,” ucap Agung.

“Kami sudah koordinasi dengan teman-teman di BNPB bagaimana polanya, sehingga tetap dilaksanakan tapi atlet tidak kehilangan kesempatan berlatih. Maka di Jakarta karantina sementara dipilih satu tempat, begitu semuanya cukup, di PCR seluruhnya karena sekarang 2-3 jam sudah dapat hasilnya.”

“Dari situ diberangkatkan dengan satu pesawat khusus. Jadi satu pesawat itu isinya atlet semua yang ke Bali. Nanti ada jalur fast track masuk ke dalam tempat bubble,” katanya.

Indonesia Badminton Festival 2021 akan menggelar tiga turnamen sekaligus yakni Indonesia Masters 2021, Indonesia Open 2021 dan World Tour Finals 2021.

Adapun event tersebut bakal berlangsung di Bali International Convention Center Westin Resort Hotel, Nusa Dua Indonesia. Bali dipilih karena beberapa sebab, salah satunya situasi Covid-19 yang terkendali dan cakupan vaksinasi yang tinggi di masyarakat.

“Di Bali ini bisa dibangun 8 court (lapangan), 3 untuk pertandingan, 3 latihan dan 2 court buat simulasi. Ini tidak mudah mencarinya tapi di sana ada,” ujar Agung Firman.

“Pilihan kedua prokes karena paling ketat di Bali sebab vaksinasi di Nusa Dua informasinya sudah 100 persen. Total keseluruhan di Bali sudah di atas 80 persen itu adalah tertinggi bersaing dengan Jakarta.”

“Bali dipilih juga buat membantu recovery ekonomi setelah pandemi dan ini pembuka karena setelah pelaksanaan ini ada event lain-lainnya,” katanya. (R/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)